FOZ Banten Resmi Gelar Musyawarah Wilayah ke-3 dengan Fokus pada Pengembangan Gerakan Zakat

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Muswil FOZ Banten

Forum Zakat – Forum Zakat (FOZ) wilayah Banten telah sukses menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 pada Rabu, 4 Desember 2024, di Gedung Kreatif MRBJ, Tangerang Selatan. 

Muswil yang mengusung tema “Gerakan Zakat Menuju Indonesia Emas 2045” ini dihadiri oleh berbagai lembaga zakat terkemuka dan tokoh penting dalam dunia zakat. Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran zakat dalam pembangunan Indonesia menuju visi besar 2045, tahun emas Indonesia.

Salah satu agenda utama dalam Muswil ini adalah pemilihan pengurus inti Forum Zakat Banten untuk masa bakti 2024-2027. Pemilihan tersebut diharapkan dapat membawa FOZ Banten menjadi lebih solid dan efektif dalam menjalankan peran zakat untuk masyarakat. 

Pengurus inti yang terpilih untuk periode ini adalah Bobby Satria dari Sahabat Yatim sebagai Ketua, Mang Ii dari LAZ Harfa sebagai Sekretaris, dan Dewi Nurmaliza dari DT Peduli sebagai Bendahara.

Forum Zakat Banten memiliki anggota yang terdiri dari 27 lembaga zakat yang berperan penting dalam pengelolaan zakat dan pemberdayaan umat. Beberapa lembaga zakat besar yang menjadi bagian dari FOZ Banten antara lain Dompet Dhuafa, Yatim Mandiri, IZI, Rumah Zakat, Sahabat Yatim, Sinergi Foundation, Baitul Maal Hidayatullah, PPPA Daarul Qur’an, Wahdah Inspirasi Zakat, Yakesma, Nurul Hayat, dan DT Peduli. Keberagaman lembaga zakat yang bergabung di dalam FOZ Banten ini memperlihatkan kolaborasi yang solid dalam memajukan zakat di wilayah Banten.

Pentingnya Peran Amil Zakat yang Kompeten

Salah satu poin penting yang dibahas dalam Muswil ini adalah tantangan yang dihadapi oleh gerakan zakat di Indonesia dan pentingnya peran amil zakat yang cakap serta kompeten. Pada kesempatan ini, Agung Wicaksono, Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) FOZNAS, memaparkan materi berjudul “Peran Amil yang Cakap dan Kompeten bagi Gerakan Zakat Indonesia”. Wicaksono menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan zakat sangat bergantung pada kualitas SDM amil yang terlibat dalam proses tersebut.

Kurang lebih beliau menyampaikan untuk menjadikan zakat sebagai peradaban Islam yang maju, kita harus memastikan amil zakat memiliki kompetensi yang tinggi. Tantangan pengelolaan zakat di Indonesia tidak bisa dianggap remeh, dan hanya dengan amil yang terampil dan berdedikasi, kita bisa mengoptimalkan potensi zakat untuk pemberdayaan umat.

Hadiri Tokoh-Tokoh Penting dalam Muswil ke-3 FOZ Banten

Muswil ke-3 FOZ Banten ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari dunia zakat dan pemerintahan. Beberapa di antaranya adalah Prof. Dr. H.E. Syibli Syarjaya, LML, M.M, seorang pakar zakat, Dr. H. Nanang Fatchurohman, SH, S.Pd., M.Pd, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, serta H. Ahmad Rifaudin, S.Ag, M.Pd, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan. Selain itu, Muhammad Subhan, Ketua BAZNAS Kota Tangerang Selatan, turut hadir untuk memberikan dukungan dan perspektif terkait pengelolaan zakat di daerah tersebut.

Tak kalah penting, hadir pula Ketua MUI Banten, KH. Saidih, serta pejabat pemerintah daerah, Dr. H. Thabrani, M.Pd, Pjs Walikota Tangerang Selatan, yang turut memberikan dukungan moral terhadap penguatan gerakan zakat di Banten.

Harapan untuk Masa Depan Zakat Indonesia

Dengan dilaksanakannya Muswil ke-3 FOZ Banten, diharapkan gerakan zakat di wilayah Banten dapat semakin maju dan terorganisir dengan baik, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045. FOZ Banten, sebagai salah satu jaringan zakat terbesar di wilayah tersebut, memiliki peran strategis dalam mengoptimalkan potensi zakat untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan mewujudkan keadilan sosial.

Kegiatan ini juga menandakan komitmen FOZ Banten dalam mengedepankan kualitas amil zakat yang terlatih dan kompeten. Dengan sinergi antar lembaga zakat yang semakin kuat, diharapkan zakat dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun bangsa menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.