Kolaborasi LAZ Al Azhar dan MAI Foundation Kembangkan Ekonomi Desa

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – Dua anggota Forum Zakat,  LAZ Al Azhar bersama Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation bersinergi dalam program pengembangan ekonomi masyarakat desa sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Satu tahun sudah program Desa Mandiri di Desa Cinanggela, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berjalan, seluruh instrumen pokok kemajuan program dapat terealisasi dengan baik hingga kini para petani tengah merasakan sejahtera.

Menurut Deden, Amil LAZ Al Azhar PIC program Desa Mandiri menjelaskan dalam bidang pertanian dan perekonomian masyarakat Desa Mandiri Cinanggela dapat mengandalikan lajur konsumsi masyarakatnya melalui program Dapur Hidup. Dimana masyarakat desa bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman kebutuhan dapur yang nantinya bisa dikonsumsi lansung tanpa harus membeli.

“Selain itu, berkat kerja keras Dasamas (Da’I Sahabat Masyarakat) serta dukungan seluruh elemen masyarakat kini terjadi peningkatan produksi dan pendapatan para anggota KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Cinanggela Gemilang,” jelas Deden.

 

 

Rata-rata hasil produksi meningkat dari 1.975 Kg menjadi 2.218 Kg. Pendapatan permusim juga mangalami kenaikan dari 5.402.636 menjadi 6.165.091. Biaya produksi juga berhasil ditekan dari 4.863.636 menjadi 4.185.455 permusim. Bahkan kini rata-rata anggota mempunyai simpanan atau tabungan sebesar Rp. 659.818.

Masyarakat Desa Cinanggela juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Pasalnya selain majunya perekonomian, sektor pendidikan, kesehatan juga sosial dan dakwah dapat berjalan sebagaimana mestinya. Melalui Saung Ilmu anak-anak Desa Cinanggela memiliki pusat edukasi dan interaksi  masyarakat, anak yatim dan keluarga dhuafa memperoleh hak yang sama untuk merasakan sekolah dengan penyaluran rutin beasiswa pendidikan.

Peningkatan layanan kesehatan untuk ibu hamil dan balita juga sangat signifikan, sebelumnya masyarakat tidak banyak teredukasi mengenai pentingnya posyandu. Namun, setelah kerjasama yang terjalin dengan baik dengan petugas kesehatan setempat kini 60 % tingkat partisipasi layanan ke posyandu bertambah dari 20 balita perbulan menjadi 50 balita. Selain itu, perlengkapan posyandu juga semakin lengkap dengan ditambahnya timbangan bayi, timbangan anak, alat mengukur tinggi badan dan perlengkapan administratif lainnya.

 

 

Kerukunan masyarakat terjalin semakin kuat dengan banyaknya kegiatan yang melibatkan masyarakat salah satunya dengan diadakannya majlis taklim secara rutin bagi masyarakat. Keindahan berbagi antar masyarakat menjadi penguat tersendiri terlebih di tengah pandemi yang sedang terjadi. Manfaat kemajuan perekonomian di Desa Cinanggela tidak hanya dirasakan masyarakat sekitar, namun juga bagi masyarakat kota. 5 ton beras berhasil didistribusikan untuk pangan keluarga terdampak covid-19 di Jakarta.

Semua pencapaian tentu tidak lepas dari peran penting Dasamas yang dengan sigap mendampingi desa-desa binaan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya Desa Cinanggela.

“Peran Dasamas tentu menjadi sangat penting dalam pencapaian keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Pasalnya, tidak hanya mendampingi masyarakat dasamas juga menjalankan fungsinya sebagai fasilitator, trainer, mobilisator, dan pelatih ditengah masyarakat dengan beragam profesi dan karakternya,” pungkas Agus Nafi’, Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar. (*)