Forumzakat – Anggota Forum Zakat yakni LAZ Al Azhar bersama Bank Indonesia (BI) bekerja sama dalam program pengembangan ekonomi masyarakat desa sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Membangun Indonesia dari desa dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Desa Puloharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Manager Pendayagunaan LAZ Al Azhar, Deden mengatakan terbentuknya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gemah Ripah merupakan implementasi yang dijalankan dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui model pembiayaan pertanian berbasis wakaf produktif.
“Program model pembiayaan pertanian berbasis wakaf produktif ini dijalankan bersama Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI) dengan harapan para petani di Desa Puloharjo ini mempunyai akses pembiayaan syariah, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan terwujudnya kemandirian pangan,” ungkapnya.
Di tahun 2020 ini, masyarakat Desa Puloharjo yang menjadi penerima manfaat program merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Pasalnya, KSM Gemah Ripah mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hasil produksi gabah petani meningkat dari 486 kg menjadi 533 kg dan berdampak terhadap kenaikan pendapatan permusim sebesar 35 %. Biaya produksi juga berhasil ditekan sebesar 22 % dari Rp. 706.889 menjadi Rp. 551.444 permusim. Bahkan kini terciptanya ketahanan pangan bagi 45 KK dari lumbung pangan KSM dengan ketersediaan 2.856 Kg jagung dan 1.875 kg gabah.
Selain itu, KSM Gemah Ripah saat ini mempunyai Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan produksi penggemukan domba dan kambing secara hulu-hilir, kotorannya dimanfaatkan dan dijadikan bahan baku pupuk organik padat sehingga biaya produksi petani bisa ditekan dan petani mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil panen pada umumnya.
Besarnya manfaat yang dirasakan para anggota KSM Gemah Ripah ini tidak hanya memudahkan akses pembiayaan pertanian berbasis syariah yang ramah petani, tetapi juga meningkatkan kualitas keagamaan dan jiwa entrepreneur di setiap anggotanya.
Semua pencapaian program pemberdayaan ini tentu tidak lepas dari peran penting Dasamas yang dengan sigap mendampingi desa-desa binaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Peran Dasamas menjadi sangat penting karena perannya tidak hanya mendampingi masyarakat. Dasamas juga menjalankan fungsinya sebagai fasilitator, trainer, mobilisator, dan pelatih ditengah masyarakat dengan beragam profesi dan karakternya,” papar Agus Nafi’, Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar. (*)