28 Rumah Warga Miskin Dibedah

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

CIPUTAT—Pembedahan rumah warga tak mampu akan dilakukan oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangsel. Menurut Ketua BAZDA Tangsel Endang Syarifudin, renovasi rumah tersebut merupakan hasil pengumpulan zakat selama 2013.

Sebenarnya tidak melampaui target sebesar Rp 3 miliar. Realisasi yang didapat sebesar Rp. 2,5 miliar. “Tetapi tetap kami akan salurkan untuk bedah rumah, menggaji guru TPA, beasiswa untuk anak tidak mampu serta renovasi musala,” ucapnya.

Dikatakan, untuk bedah rumah pihaknya saat ini masih melakukan survei ke lokasi untuk memastikan jika bantuannya tersebut tidak salah sasaran. Untuk itu, pihaknya telah membuat tim yang disebar ke lokasi bedah rumah.

Menurutnya sebanyak 28 rumah warga kurang mampu atau dhuafa yang akan dibantu untuk perbaikan. Anggaran bedah rumah tersebut diserahkan ke pihak kelurahan tempat warga kurang mampu berdomisili. Guna bantuan itu tepat sasaran, pihaknya, kata dia, akan benar-benar menyeleksi rumah warga yang akan diperbaiki.

Menurut dia, sasaran program 2014 ini sesuai dengan visi BAZDA, yakni layak kesehatan, layak makan, layak tempat tinggal dan layak keilmuannya. Untuk itu, BAZDA Kota Tangsel akan memprioritaskan sasaran program yang sesuai dengan visi misi tersebut.

“Untuk bedah rumah, syarat sasaran harus punya tanah, rumah tidak layak huni dan pemiliknya kaum dhuafa,” terangnya.

Sedangkan untuk besaran bantuan untuk bedah rumah, Endang mengaku, tergantung kondisi rumah yang akan diperbaiki. Adapaun kisaran anggaran untuk bedah rumah sebesar Rp 7,5 juta untuk setiap rumah. “Setiap kecamatan sebanyak empat rumah warga. Kota Tangsel kan ada tujuh kecamatan, jadi keseluruhan ada 28 rumah,” terangnya.

Sementara, untuk pengumpulan zakat di 2014 ditargetkan sebesar Rp 4 miliar. Meskipun pengumpulan zakat belum maksimal karena terkendala Perda zakat. Pihaknya sudah menyiapkan draft Rancangan Perda untuk dibahas dengan DPRD Kota Tangsel.

“Ke depan kalau Perda zakat sudah disahkan. Saya optimis pengumpulannya akan lebih maksimal,” tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Ruhamabein ketika diminta komentarnya mengatakan, dirinya berharap BAZDA bisa berkoordinasi dengan Pemkot Tangsel karena program bedah rumah juga telah menjadi program pemerintah Tangsel. Dan, menurut dia program itu belum menjadi pemecah persoalan.

“Menurut saya, ya kalau bisa jangan berdiri sendiri-sendiri. Dan, selama ini program bedah rumah kan sempat mendapat catatan, karena pihak ketiga yang tidak perform. Dan saya lebih setuju uang untuk bedah rumah itu diberikan sebagai modal daripada hanya untuk pemeliharaan rumah saja,” terangnya.

Sebab, menurut Ruhamabein, jumlah warga miskin di Kota Tangsel begitu banyak. Jika program bedah rumah dilakukan setiap tahun hanya beberapa rumah saja, menurut dia akan menimbulkan ketimpangan untuk warga miskin yang lain.

“Jadi menurut saya, skala prioritasnya ya peningkatan jual beli, kalau rumah dipelihara kan nanti rusak kembali. Kalau mereka diberikan modal, atau pembekalan dan kemampuan berusaha, rumah mereka dengan sendirinya akan diperbaiki,” ujarnya.[]