Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2017 mencapai 27,77 juta orang. Angka ini naik sekitar 6.900 orang dibandingkan September 2016.
Selama periode September 2016 – Maret 2017, BPS membeberkan, indeks kemiskinan di Indonesia semakin dalam dan semakin parah. Hal itu dikatakan Kepala BPS Suharyanto.
Menurutnya indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2017 mencapai 1,83, naik dari September tahun lalu yang hanya 1,74. “Kalau indeks kedalaman (kemiskinan) naik, maka tingkat kemiskinan semakin dalam,” seperti dikutip Kompas.com di Jakarta, Senin (17/7/2017).
Indeks itu juga menggambarkan jarak antara pengeluaran penduduk miskin dan garis kemiskinan akan semakin jauh sehingga kemiskinan akan semakin sulit untuk dientaskan.
Untuk indeks keparahan kemiskinan juga mengalami kenaikkan dari 0,44 pada September 2016 menjadi 0,48 pada Maret 2017. Pada Maret 2017, indeks kedalaman kemiskinan di perkotaan mencapai 1,25, naik dari Maret 2016 yang sebesar 1,19. Adapun indeks keparahan kemiskinan di perkotaan Maret 2017 0,31, naik dari Maret 2016 yang sebesar 0,27.
Sejumlah faktor menjadi penyebab tingkat kemiskinan semakin dalam dan parah. Tingkat inflasi September 2016 – Maret 2017 mencapai 2,24 persen. Sementara inflasi Maret 2016 ke Maret 2017 sebesar 3,61 persen.
Di sisi lain, upah riil petani dan buruh bangunan per hari yang tumbuh tidak tinggi tergerus oleh inflasi yang tinggi. Faktor lainnya yaitu terjadi keterlambatan dalam distribusi beras sejahtera pada Januari, Februari, dan Maret 2017.