Forum Zakat – Baitulmaal Muamalat bersama TASPEN telah meluncurkan program pelatihan keterampilan barbershop dan manajemen barbershop yang ditujukan untuk masyarakat difabel di Tegal. Kegiatan ini merupakan langkah awal dari program Difa Shop, sebuah inisiatif sosial yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan taraf hidup individu difabel, sekaligus menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan.
Program Difa Shop bukan sekadar pelatihan, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dari TASPEN terhadap masyarakat. Dengan pelatihan ini, TASPEN berharap dapat memberdayakan peserta untuk memiliki keterampilan yang relevan dalam industri barbershop yang semakin berkembang. Pelatihan ini diadakan dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan manajerial yang akan membantu para peserta dalam memulai dan mengelola usaha barbershop mereka sendiri.
Hadirnya Pejabat dan Penerima Manfaat
Dalam acara tersebut, hadir beberapa pejabat terkait, termasuk Rendy Apriandy dari Dinas Sosial Kabupaten Brebes, Igit Setyo Nugroho dari Dinas Sosial Kabupaten Tegal, dan Amin selaku Ketua LPM Harmonis Barbershop. Selain itu, enam penerima manfaat difabel dari Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal turut berpartisipasi, menandakan komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat difabel.
Hisnil Fazrie, Kepala TJSL TASPEN, menekankan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat difabel yang sering kali terpinggirkan dalam dunia kerja. “Sebagai bentuk rasa tanggung jawab perusahaan, TASPEN berkomitmen memberikan dampak sosial terhadap masyarakat, khususnya mitra difabel. Harapan dari adanya program ini dapat menjadi modal untuk melakukan usaha serta meningkatkan taraf hidupnya,” tambahnya.
Rendy Apriandy, mewakili Dinas Sosial Kabupaten Brebes, menyatakan pentingnya pelatihan ini dalam memberdayakan masyarakat difabel. “Pastinya pelatihan ini memberikan manfaat yang banyak bagi penyandang disabilitas. Sebab mereka selama ini sering dipandang sebelah mata. Namun, dengan adanya bekal keterampilan yang diberikan, semoga dapat menjadi bekal untuk melakukan usaha,” ujarnya. Ini menunjukkan adanya harapan baru bagi penyandang difabel untuk berpartisipasi lebih aktif dalam dunia kerja.
Acara pelatihan dimulai dengan perkenalan mengenai industri barbershop oleh Amin, yang menjelaskan bahwa keterampilan barbershop yang baik akan memberikan kesan yang baik kepada pelanggan. Dalam sesi ini, para peserta diajarkan tidak hanya keterampilan teknis dalam mencukur rambut, tetapi juga manajemen usaha yang penting untuk kesuksesan bisnis.
Respons Positif dari Dinas Sosial
Igit Setyo Nugroho dari Dinas Sosial Kabupaten Tegal juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan program ini. Ia berharap bahwa program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat difabel agar lebih berdaya melalui pelatihan dan pendampingan usaha. “Dengan adanya program ini, harapannya mampu meningkatkan kemandirian masyarakat difabel,” ujarnya.
Program Difa Shop diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membangun kepercayaan diri peserta, sehingga mereka merasa lebih siap untuk berwirausaha. Kegiatan ini menandakan perubahan positif dalam cara pandang masyarakat terhadap individu difabel, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya inklusi sosial dalam dunia kerja.
Melalui program ini, TASPEN dan mitra-mitranya berkomitmen untuk memberikan dampak sosial yang nyata. Pelatihan ini adalah langkah awal dalam menciptakan peluang bagi masyarakat difabel untuk berkontribusi lebih dalam masyarakat dan ekonomi.
Dengan adanya pelatihan keterampilan barbershop ini, diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga semangat baru untuk mencapai impian mereka dalam berwirausaha. Program ini merupakan contoh nyata bagaimana sektor swasta dapat berperan aktif dalam memberdayakan komunitas yang sering terabaikan, serta mengubah stigma menjadi peluang.