Menajamkan Peran dan Fungsi Amil Zakat di Momentum Idul Adha

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Menajamkan Peran dan Fungsi Amil Zakat

Oleh Imam Nawawi, Anggota Bidang Inovasi dan Literasi Forum Zakat

Amil menjadi sumber daya manusia di lembaga amil zakat yang memegang peran strategis dalam tata kelola zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Namun, peran amil tidak berhenti hanya pada penghimpunan dan penyaluran zakat. Mereka bergerak dalam banyak lini dan memiliki fungsi yang semakin kompleks seiring perkembangan kebutuhan umat. Karena itu, tidak berlebihan jika muncul istilah multifungsi amil.

Salah satu contoh nyata terlihat saat momentum Idul Adha. Para amil tidak hanya mengajak masyarakat untuk berkurban, tetapi juga memastikan proses penyaluran hewan kurban kepada yang berhak berjalan sesuai syariat. Mereka turut memastikan seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari penyembelihan hingga distribusi daging berlangsung secara efektif, efisien, dan transparan.

Lebih dari itu, para amil juga berkontribusi dalam penguatan ekonomi kurban. Potensi ekonomi kurban di Indonesia bahkan diperkirakan mencapai lebih dari Rp60 triliun setiap tahunnya. Dalam konteks ini, peran amil tidak hanya sebagai pengelola dana ibadah, melainkan juga sebagai penggerak ekonomi umat.

Amil dalam Ekosistem Kebaikan

Menyalurkan kurban melalui lembaga amil zakat baik nasional, provinsi, maupun daerah merupakan bentuk dukungan nyata terhadap ekosistem kebaikan yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Lembaga-lembaga ini memiliki pengalaman panjang dan jaringan distribusi yang luas, menjangkau wilayah-wilayah pelosok, kepulauan, hingga perbatasan.

Melalui kepercayaan masyarakat, amil menjadi penghubung antara para mudhohi (pekurban) dan penerima manfaat yang kerap luput dari perhatian. Kebaikan yang tersalurkan tidak hanya memberi keberkahan spiritual, tetapi juga menjadi bentuk pertolongan sosial bagi masyarakat miskin, daerah rawan pangan, atau yang selama ini sulit dijangkau.

Penguatan Fungsi Sosial dan Ekonomi

Selain menunaikan aspek ibadah, kurban melalui lembaga amil zakat juga memberikan dampak pemberdayaan ekonomi. Banyak lembaga bekerja sama dengan peternak lokal untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban. Dengan demikian, ekonomi peternak turut tumbuh dan terangkat. Momentum Idul Adha menjadi berkah yang tidak hanya dirasakan penerima daging kurban, tetapi juga oleh para pelaku usaha kecil di sektor peternakan.

Momen ini sekaligus menjadi pengingat bahwa penguatan multifungsi amil memerlukan partisipasi semua pihak dari lingkup individu, komunitas, hingga korporasi. Ketika amanah kurban dipercayakan kepada amil, maka kita turut memperluas kebermanfaatan sekaligus menjaga amanah agar tersalurkan tepat sasaran.

Idul Adha adalah saat yang tepat untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang peran strategis amil dalam kehidupan sosial-keagamaan umat. Mari bersama menajamkan fungsi dan kiprah para amil. Karena lewat mereka, kita tak hanya berkurban, tetapi kita juga berkontribusi dalam membangun peradaban berbasis kepedulian, keberdayaan, dan kemandirian.