Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 217 triliun jika benar-benar menjadi penghimpunan yang real, akan membawa dampak besar bagi penanganan permasalahan ekonomi di Indonesia.
Tapi pada kenyataannya, rata-rata total zakat yang terhimpun baru mencapai 4,2 Triliyun, hanya 2% dari total potensi zakat yang bisa dihimpun. Hal itu dikatakan Fahrizal Amir Kepala Sekolah Amil Indonesia (SAI) yang baru, menggantikan Kepala SAI yang lama, Agus budiyanto.
Menurutnya Kunci penyelesaian pertama dari segala pembahasan diatas adalah Sumberdaya Manusia (SDM). Dan disinilah peran penting SAI yang sudah didirikan oleh FOZ sejak medio 2016.
Dalam paparannya SAI akan diarahkan menjadi pusat pendidikan amil berkualitas di Indonesia (Indonesia Amil Education Center) yang memang sampai sejauh ini belum ada.
Fahrizal Amir mengatakan bahwa kenggulan pendidikan di SAI adalah materi ajarnya yang terintegrasi dengan skema sertifikasi profesi Amil Zakat yang terstandar nasional Badan Nasional Sertifikasi Profesi(BNSP), yang sertifikasinya juga diakui di negara-negara ASEAN.
Sekretaris Jenderal FOZ Nana Sudiana mengatakan bahwa penyegaran dalam kepemimpinan SAI diperlukan untuk mengoptimalkan potensi SAI dalam pengembangan keilmuan amil zakat yang terstandar BNSP, serta untuk peningkatan kapasitas para amil zakat di Indonesia.
SAI merupakan sarana untuk peningkatan kapasitas keilmuan seorang amil zakat yang dirintis sejak medio 2016. Dalam perkembangannya, bahan pembelajaran SAI disesuaikan sertifikasi amil zakat yang saat ini sudah disahkan oleh BNSP dan terstandar nasional.