CEO LAZ Forum resmi dibuka untuk dua hari ke depan pada hari ini, Rabu (23/10/2019) hingga dua hari ke depan. Pembukaan acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh yakni KH Abdullah Gymnastiar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Fuad H. Muhammad Fuad Nasar, S.Sos, M.Sc, Prof. Agus Sartono Deputi Menteri Bidang Pendidikan dan Agama Kementrian Koordinator PMK serta Ketua Umum FOZ Bambang Suherman dan Sekjen FOZ Nana Sudiana.
Dalam sambutannya, Ketua Umum FOZ, Bambang Suherman mengatakan CEO LAZ Forum yang baru digelar untuk kedua kalinya ini diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat untuk engevaluasi regulasi zakat.
“Semangat berislam sedang tumbuh, momentum yang baik bagi para pegiat zakat untuk menjadikan sebagai pintu masuk dalam memperkuat gerakan kita agar tegaknya syariat zakat,” katanya di Hotel Amaroossa, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, katanya, di pertemuan ini, ia mengharapkan adanya proses evaluasi bagi regulasi zakat. Ada banyak catatan-catatan yang perlu dibicarakan bersama. “Tentu saja hasil evaluasi harus kita sahkan sebagai usulan produktif ke pemerintah,” jelasnya.
“Ada empat poin besar yang harus kita saksikan sebagai yang masuk pengambil keputusan. Pertama, memberikan ruang bagi negara dan masyarakat untuk menumbuhkan zakat di Indonesia. Kedua, agar tata kelola regulasi zakat di Indonesia dapat mengakomodir kearifan budaya, kultural yang ada selama ini, terakhir hal hal yang berkaitan dengan Intensif. Bagaimanapun gerakan zakat kita harapkan mampu menjadi trend. Gaya hidup, maka harus difasilitasi oleh intensif yang kuat,” paparnya.
Terakhir, lanjutnya, kolaborasi. Angka kemiskinan kota, itu lebih tinggi daripada kemiskinan yang ada di pedesaan. Maka perlu ada model riil bagaimana zakat berperan dalam pengelolaan kemiskinan di kota. Dan partner utamanya adalah pemerintah, dalam hal ini gubernur dan walikota dan bupati.