Forumzakat – Dampak kehadiran era disruptif 4.0 ikut memberi tantangan di dunia perzakatan Indonesia. Hal tersebut diakui Nana Sudiana, Sekretaris Jenderal Forum Zakat sekaligus penulis buku Amil Zakat Easy Going, saat membedah bukunya di Kantor Pusat Inisiatif Zakat Indonesia, Condet Jakarta Timur, Rabu (12/3/2020).
“Berkat kemudahaan yang tercipta akibat hadirnya teknologi 4.0, bermunculan aksi penggalangan dana publik, khususnya zakat, infak, dan sedekah yang dilakukan orang-orang dari berbagai macam latar belakang umum tetapi tidak tersentuh oleh regulasi terkait dana sosial dan zakat yang berlaku,” tutur Nana Sudiana.
Nana Sudiana mengingatkan kembali bagaimana teknologi 4.0 memang menciptakan kemudahan di tengah-tengah masyarakat untuk saling berbagi dan peduli. Namun tetap saja diperlukan kontrol yang memadai dan mekanisme yang ada yang semestinya dipatuhi. Pria yang juga menjabat Direktur Pemberdayaan IZI itu menyaksikan sendiri fenomena tersebut dan menuangkannya di dalam buku setebal 241 halaman.
Nana juga mengakui, ia menyampaikan sisi optimis. “Saya mengambil sisi hangat dr buku ini. Saya tidak menuliskan blackspot demi membangun optimisme, buku ini bicara masalalu, nasihat, masih memandang sesuatu secara damai, penuh visi, serta meluruskan beberapa hal yang harus dimiliki seorang amil zakat,” katanya.
Dalam sambutan buku karya Nana Sudiana itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agam R.I, Muhammad Fuad Nassar menjelaskan giatnya produktivitas gagasan dan narasi zakat sebagai instrumen keuangan sosial Islam di Indonesia menunjukkan perkembangannya beberapa tahun terakhir ini.
“Oleh karenya, perilaku para amil dan lembaga zakat juga sepantasnya diperhatikan, karena akan berdampak pada keberlangsungan program pemberdayaan mereka, yang juga berdampak pada kaum dhuafa yang menjadi binaan mereka. Seperti halnya berpakaian dan berkendara,” jelas Nana Sudiana.
Fenomena yang dihadapi lembaga zakat dan amil yang bekerja di dalamnya memang dinamis dan cepat. Mengingat hal tersebut, Nana Sudiana berusaha menjaga optimisme dunia perzakatan Indonesia melalui bukunya, “Amil Zakat Easy Going”.
Pada kesempatan berikutnya Wildhan Dewayana, Direktur Utama IZI, menyambut baik diskusi di dalam bedah buku ini. “Buku ‘Amil Zakat Easy Going’ ini merupakan kumpulan literasi, pengetahuan, dan pengalaman Pak Nana selama berkiprah di dunia zakat Indonesia,” terang Wildhan.
Sebagai rekan diskusi zakat setiap hari, Wildhan Dewayana tak meragukan wawasan Nana Sudiana terkait seluk beluk perjalanan dunia zakat Indonesia, yang ia yakini bahkan hingga kepada gang-gang kecil di dalamnya. Maka dari itu, Wildhan ikut mendukung pencalonannya sebagai Komisaris di Badan Zakat Nasional (Baznas). (*)