DT Peduli Aceh Tanamkan Budaya Karakter BAKU di Pengungsian Rohingya

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – Anggota Forum Zakat yakni Daarut Tauhiid (DT) Peduli Aceh ikut memfokuskan diri dalam perlindungan anak dan perempuan Rohingya di pengungsian. Hal ini sangat diperlukan mengingat perbedaan psikologis para pengungsi setelah begitu lama terombang-ambing di lautan.

Dalam berbagai kesempatan yang ada, tim DT Peduli yang sedang berada di lokasi pengungsian ikut serta dalam mengajarkan para anak-anak yang cenderung sangat aktif dan masih kesulitan dalam menghargai sesama.Tidak sedikit juga anak-anak yang lebih banyak diam dan tidak mau membaur dengan temannya yang lain.

Sebelum terjun ke lokasi, tim DT Peduli bersama lembaga lainnya termasuk di dalamnya UNICEF dan UNHCR mengadakan rapat koordinasi terkait pemetaan tugas yang akan difokuskan oleh masing-masing lembaga nantinya.

Kabag Program DT Peduli Aceh, Mulyassir yang hadir pada rapat koordinasi tersebut mengatakan, koordinasi ini sangat perlu dilakukan, mengingat latar belakang lembaga yang berbeda-beda sehingga setiap lembaga dapat fokus dengan program yang akan diberikan.a

Masing-masing lembaga, jelas Yasir, diminta untuk memaparkan rencana program yang akan dilaksanakan di lokasi pengungsian nantinya. Adapun untuk DT Peduli sendiri kita mengambil fokus di pilar pendidikan dan spiritual dalam hal pembentukan karakter BAKU (baik dan kuat).

“Dengan adanya pengenalan karakter BAKU ini diharapkan anak-anak akan memiliki karakter yang baik dalam segala hal serta kuat dalam menghadapi apapun, termasuk cobaan yang sedang mereka hadapi saat ini,” katanya.

Yasir menjelaskan, bentuk pembinaan yang diberikan berupa bimbingan saling memberi dan menjawab salam dengan siapapun yang ditemui, meminta maaf ketika bersalah, tidak berkata kasar, serta sebisa mungkin menyempatkan diri dalam membaca maupun murajaah isi Al-qur’an yang mana dari mereka pada umumnya sudah mampu membaca dan menghafalkannya.

Untuk pembinaannya sendiri telah dilakukan oleh relawan tangguh DT Peduli di setiap kesempatan. Baik saat berada di kelas maupun saat di luar kelas ketika sedang bersama para relawan tangguh DT Peduli.

“Tidak perlu menunggu waktu lama untuk melihat perubahan sikap anak-anak tersebut, dengan pendekatan karakter BAKU yang telah diajarkan, paling tidak kini ketika anak-anak bertemu dengan para relawan mereka sudah berani tersenyum lepas. Saat di kelas, kini mereka lebih terbuka untuk menceritakan tentang mereka meskipun dengan bahasa yang belum begitu kami pahami dan juga ikut mengajarkan kami beberapa kosa kata dalam bahasa Rohingya. Bahkan yang lebih kerennya lagi adalah, mereka sangat antusias saat kami mengajak mereka untuk ikut dalam menyambung ayat Al-Qur’an yang kami baca yaitu Al-Qur’an Juz 30” ungkap salah seorang relawan tangguh penuh semangat. (*)