Ada yang Hilang

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Ditulis oleh : Muhammad Zahvan Akhyar

Pada kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang fadilah/manfaat doa dan/atau sholat yang belum banyak kita ketahui. Seringkali kita hanya berfikir apa yang kita dapat saat melakukan hal – hal baik seperti pahala dan lain – lain. Pada kisah kali ini kita akan mengambil sudut pandang lain dari apa yang justru hilang dari diri kita saat melakukan kebaikan. Mau tau apa maksudnya? Mari kita simak ceritanya :

Suatu kali seorang ayah ditanya oleh putrinya :

“Mengapa ayah selalu solat dan berdoa padahal keadaan ekonomi kita tetap biasa saja.? Apa yang Ayah dapatkan dengan seringnya ayah sholat dan berdoa kepada Allah SWT.?”.

Sang Ayah Menjawab :

Tidak ada yang Ayah dapat, malah Ayah banyak kehilangan tetapi…Ayah akan beritahu kepadamu Nak, apa – apa saja yang telah hilang itu. Ternyata yang hilang pada diri Ayah adalah, Kekuatiran, Kemarahan,  Depresi, Kekecewaan, Sakit hati, Kerakusan, Ketamakan, Kebencian, dan Kesombongan. Setiap kali setelah sholat dan berdoa ayah kembali menjadi tenang”.

Penggalan cerita diatas sangat mengagumkan ternyata kita selama ini sering keliru terhadap reward/hadiah dari apa yang kita kerjakan. Ayah pada cerita diatas menyebutkan hal – hal non materi yang dia dapat yang justru itu melebihi reward / hadiah yang berbentuk materi. Buat apa punya banyak harta kalau hati tidak tenang. 

Hal ini pun sesuai dengan firman Allah pada surat Ar – Rad ayat 28 yang artinya sebagai berikut :

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Kadangkala, jawaban atas doa dan ibadah kita tidak selalu tentang “apa yang kita dapat” tetapi justru “Apa yang hilang” dari kehidupan kita.

Janganlah selalu mengukur kebaikan dari “Apa yang kita dapat” tetapi justru “apa yang hilang” dari kehidupan kita. 

Sebab yang hilang itu justru membuat kita bahagia dan yang “datang” itu belum tentu membahagiakan.

Sekian cerita dan pelajaran dari apa yang telah kita baca, semoga bermanfaat dan dapat merubah pola pikir kita yang selama ini “Apa yang saya dapat” menjadi “Apa yang hilang dari diri kita” saat melakukan suatu kebaikan. (*)