Forumzakat – Bencana Gempa yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari dengan kekuatan magnitudo (M) 6,2 mengakibatkan banyaknya bangunan yang rusak. Sementara sejak berita ini diturunkan menurut data BNPB pada Sabtu (16/1) ditemukan 42 orang meninggal dunia, 800 orang luka-luka, dan 15.000 warga mengungsi.
Sejak hari pertama kejadian gempa, WIZ (Wahdah Inspirasi Zakat) telah menurunkan 25 orang anggota tim (5 di Majene, 20 di Mamuju), yang salah satunya seorang apoteker di rumah sakit. Ada 2 kecamatan konon terisolir dikarenakan jalan menuju lokasi terjebak banjir dan longsor di Majene, sebagaimana disampaikan oleh salah seorang korban melalui Bapak Ihsan, Apt., Koordinator WIZ Majene.
“Banyak korban juga yang luka-luka dirawat di rumah sakit. Tenaga medis sangat terbatas, perlu ada back up”, papar Ihsan yang juga merupakan tenaga medis di salah satu rumah sakit di Majene.
Pantauan relawan WIZ di lokasi pada Jumat (15/1) melihat ada 9 titik posko pengungsian di Mamuju yang telah dibangun pemerintah dan masyarakat sampai dengan sore kemarin. Adapun WIZ juga sudah membangun posko induk yang berlokasi di kompleks SDIT Wildan Wahdah Islamiyah Mamuju sejak hari ini, Sabtu (16/1) sebagai tempat penampungan sementara logistik yang akan disalurkan untuk kebutuhan korban gempa.
“WIZ di Mamuju sendiri telah melakukan beberapa kegiatan selain menurunkan tenaga relawan, dapur umum, juga memberikan bantuan darurat logistik seperti air minum dan makanan ringan,” kata Miftah Kordinator Posko WIZ di Mamuju.
Rangkuman dari kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh korban gempa di sana berdasarkan survey dari relawan WIZ di lokasi berupa makanan siap saji, sembako, air mineral, susu dan popok bayi, hygien kit, obat-obatan, pakaian dan selimut, dan tenda/terpal.
WIZ Salurkan Logistik ke Lokasi yang Belum Terjamah Bantuan
Sekitar pukul 11.00 Tim Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Majene kembali menyalurkan bantuan logistik ke lokasi pusat gempa bumi di Malunda dan Tapalang. Tim WIZ mengantar logistik menggunakan dua armada mobil menuju Desa Pettabeang dan Lombang yang ada di Kec. Malunda dan Desa Galung yang ada di Kec. Tapalang (wilayah Kab. Mamuju).
Desa ini menjadi sasaran hari kedua penyaluran logistik karena menurut info yang masuk ke tim WIZ Majene banyak warga disana belum mendapat bantuan sama sekali. Kondisi mereka sangat kekurangan bahan makanan dan minuman, serta kebutuhan bayi dan balita karena lokasi mereka jauh dari pusat kecamatan sekitar 4-5 kilometer dari jalan trans sulawesi. Apatah lagi banyak toko-toko kecilan yang tidak buka sama sekali.
Di desa Pettabeang dan Lombang serta desa sekitarnya di sana banyak rumah warga yang rubuh akibat gempa bumi. Beberapa warga juga mengalami luka-kuka dan ada yang meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan rumahnya. Banyak masyarakat yang membuat tenda-tenda pengungsian di lapangan terbuka dengan kondisi seadanya. Listrik juga padam sehingga malam hari sangat kegelapan.
Sementara itu, desa Galung yang menjadi pusat pengungsian warga Tapalang bagian perkotaan saat tim WIZ tiba dilokasi harus serba hati-hati karena jalanan yang dilalui cukup menanjak dan sempit. Sepanjang jalan menuju posko pengungsian banyak mobil warga yang terparkir. Warga pengungsi disini sangat banyak. Mereka memilih mengungsi ke dataran tinggi di sini karena khawatir jika terjadi gempa besar susulan maka bisa berpotensi tsunami. Beberapa rumah warga disini juga rubuh.
Tim WIZ Majene yang berkunjung ke kedua lokasi tersebut mendapat sambutan hangat dari warga yang menerima bantuan. Warga disini merasa sangat bersyukur karena baru pertama kali ini ada bantuan yang mereka terima. Semoga bantuan-bantuan berikutnya dari berbagai pihak bisa segera mereka terima juga.
Ketua rombongan WIZ Majene, DR. Umar, S.Pd mengatakan bahwa saat ini sebaiknya kita pusatkan penyaluran bantuan ke Malunda dan Tapalang karena di kedua kecamatan ini banyak Desa-desa yang belum mendapat bantuan hingga saat ini. Kami juga belum bisa menjangkau semua desa yang ada. Kami tetap akan berupaya semaksimal mungkin agar penyaluran bantuan bisa merata ke warga terdampak gempa disini. Dibutuhkan segera pengiriman logistik ke lokasi tersebut mengingat warga disana sudah sangat kekurangan bahan makanan dan kebutuhan lainnya. Kami juga sering mendapat chating whatsap dan telepon langsung ke tim WIZ Majene bahwa banyak warga disana butuh segera bantuan, ungkap Umar yang juga dosen Unsulbar Majene ini. (*)