Forum Zakat – Forum Zakat (FOZ) mengadakan audiensi dengan Bidang Kerja Sama Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) untuk membahas potensi kolaborasi dan sinergi dalam sektor ketenagakerjaan. Pertemuan ini bertujuan untuk mengembangkan program Bhinneka Berdaya yang diusung oleh Forum Zakat guna meningkatkan kualitas tenaga kerja dan berkontribusi dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia.
Audiensi tersebut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Forum Zakat, Agus Budiyanto, bersama dengan tim inti, di antaranya Pak Arif Nurhayadi (Wakil Ketua Syamil), Pak Riyan (Al-Bunyan), Pak Teguh (Project Manager Bidang Inovasi dan Literasi Forum Zakat), serta Bu Yulia (U Care) yang juga berperan sebagai pengelola kompartemen ketenagakerjaan.
Dari pihak Kemnaker, perwakilan Bidang Kerja Sama, Pak Rizal, memimpin rapat ini dan memberikan pengantar mengenai tujuan kolaborasi antara Forum Zakat dan Kemnaker.
Pak Rizal menekankan bahwa agenda utama pertemuan ini adalah untuk menjajaki potensi kerja sama dalam peningkatan kualitas ketenagakerjaan di Indonesia, dengan fokus pada upaya pengentasan kemiskinan melalui program-program yang dapat mempercepat pembangunan ekonomi inklusif, khususnya dalam 100 hari pertama kerja Kabinet Merah Putih. “Kami berharap diskusi ini dapat menghasilkan langkah konkret dalam mengembangkan ketenagakerjaan yang berkualitas dan inklusif bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Budiyanto memaparkan gambaran umum mengenai program Bhinneka Berdaya. Program ini merupakan pengembangan dari program-program sebelumnya untuk lebih meluaskan dampak manfaat dalam ketenagakerjaan. Program ini berfokus pada pengembangan vokasi, pelatihan tenaga kerja, serta pemberdayaan masyarakat dalam kewirausahaan.
Beliau juga menyoroti beberapa contoh praktik baik yang sudah dilakukan oleh Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), di antaranya program Rumah Gemilang Al-Azhar yang melibatkan pelatihan vokasi, serta program Institut Kemandirian Dompet Dhuafa yang telah melatih lebih dari 8.480 orang dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan penghasilan yang sangat signifikan, antara Rp 5 juta hingga Rp 18 juta per bulan di tujuh provinsi. Selain itu, program Smart Farm Academy yang digagas IZI telah memberikan pelatihan kepada 475 peserta dengan penghasilan berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 15 juta per bulan.
Lebih lanjut dalam sesi diskusi, sejumlah perwakilan bidang di Kemnaker memaparkan berbagai program yang dapat disinergikan dengan inisiatif Forum Zakat. Salah satu fokus utama adalah pengembangan program vokasi, sertifikasi, dan kewirausahaan sebagai upaya untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Dalam hal ini, Binalavotas diharapkan dapat memberikan dukungan dalam proses pendampingan perizinan untuk vokasi dan sertifikasi Amil.
Selain itu, Polteknaker juga menawarkan program beasiswa dan pelatihan dengan sertifikasi bagi mereka yang ingin meningkatkan kompetensi di bidang ketenagakerjaan, sementara Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) menyatakan dukungannya untuk kolaborasi dan kampanye ketenagakerjaan yang lebih luas dan inklusif.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya pemerintah dan lembaga zakat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui pemberdayaan ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Forum Zakat dan Kemnaker berkomitmen untuk terus menjajaki potensi kerja sama lebih lanjut dengan tujuan utama yaitu menanggulangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat.