Baitulmaal Muamalat Bantu Teman Tuli Bisa Mengaji Lewat Pelatihan Qur’an Isyarat

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
BMM Teman Tuli Bisa Mengaji

Forum Zakat – Dalam rangka menyambut Hari Bahasa Isyarat Internasional yang jatuh setiap tanggal 23 September, Baitulmaal Muamalat (BMM) melalui Aset Wakaf Produktif Quran Learning Center menggelar Training of Trainer (ToT) Qur’an Isyarat untuk teman tuli, sahabat dengar, pengajar Qur’an, dan juru bahasa isyarat. 

Kegiatan ini sekaligus untuk mendukung ketercapaian SDG’s 4: “memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua”.

Menggandeng LPMQ Kementerian Agama RI, Bakrie Amanah, Kawasan Berikat Nusantara, Insight Investment Management, Amgala Foundation, Universitas Yarsi, dan YBM BRILian, pelaksanaan ToT Qur’an Isyarat telah memasuki batch ke-5 di DIY dan batch ke-3 di Jakarta.

Adapun rangkaian kegiatan ToT terdiri dari pemaparan sejarah Al-Qur’an Isyarat, pengenalan bentuk isyarat dari huruf hijaiyah dan harokat, tes penguasaan materi, serta penyerahan sertifikat gelar non akademik “Certified Executive in Qur’anic Signing (C.EQS)”.

Galeh Pujonegoro, selaku Direktur Wakaf dan CSR Baitulmaal Muamalat mengatakan, inisiasi pelaksanaan program ini merupakan langkah untuk memberikan ruang inklusif bagi teman tuli.

Sebagai bentuk keberlanjutan untuk menyampaikan informasi pembelajaran Al-Qur’an Isyarat, para peserta juga dibekali dua jilid Al-Qur’an Isyarat, buku panduan membaca Al-Qur’an Isyarat, buku pedoman membaca Al-Qur’an Isyarat, dan Juz Amma Isyarat.

“Al-Quran Isyarat ini adalah program pertama di dunia, Pemerintah Indonesia melalui LPMQ hadir untuk memfasilitasi saudara-saudara kita sahabat tuli untuk membaca Al-Quran (tidak lagi sebatas membaca art/ terjemahanya). 

Karena tergolong baru, maka pembelajaran Al-Qur’an untuk teman tuli ini masih terbatas. Maka, kita perlu membekali mereka dengan pelatihan Qur’an Isyarat melalui model TOT. Harapannya, semakin banyak teman tuli yang bisa merasakan indahnya bacaan Al-Qur’an,” lanjut Galeh.

Pelaksanaan program ini menggandeng Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama Republik Indonesia, khususnya dalam pengadaan Al-Qur’an Isyarat dan jaringan pengajarnya. Secara tampilan, Al-Qur’an Isyarat tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan Al-Qur’an pada umumnya. Hanya ditambahkan visualisasi huruf hijaiyah berupa simbol-simbol bahasa isyarat yang menjadi panduan bagi teman tuli dalam membaca Al-Qur’an.

Perlu diketahui, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mencetak Al-Qur’an Isyarat 30 juz berdasarkan kajian dari Kementerian Agama RI. Berbeda dengan mushaf Al-Qur’an pada umumnya yang hanya satu jilid, Al-Qur’an Isyarat akan dicetak menjadi dua jilid yang terdiri dari juz 1-15 dan juz 16-30.

“Proses penyusunan Al-Qur’an Isyarat melibatkan teman tuli, para ahli, dan berbagai komunitas terkait. Ini menjadi jawaban dari isu tingginya tingkat buta huruf Al-Qur’an di kalangan teman tuli. Harapannya, melalui penyusunan Qur’an Isyarat dapat membantu teman tuli membaca Al-Qur’an dan mengajarkan kepada yang lainnya” kata Deni Hudaini selaku perwakilan dari LPMQ Kemenag RI.

Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional dan Nazhir Wakaf, BMM akan terus meluaskan pelaksanaan program ToT Qur’an Isyarat sebagai bagian dari komitmen untuk menyediakan wadah pembelajaran Al-Qur’an yang ramah disabilitas.