Forumzakat – Terhitung sejak Senin (29/01/2024), pertempuran di jalur Gaza telah menelan lebih dari 27 ribu jiwa yang meninggal dan 65.387 jiwa luka-luka. Atas duka tersebut, Dubes RI Khartoum dan Forum Zakat bersama penggerak kemanusiaan lainnya mengadakan rapat koordinasi permintaan bantuan kesehatan darurat dari Palestina dan Sudan pada Jum’at (02/02/2024).
Berdasarkan surat Menteri KSI Mesir pada November 2023 lalu, terdapat beberapa permintaan bantuan kesehatan darurat dari Palestina dan Sudan. Di antaranya, memohon bantuan alat kesehatan untuk RS di jalur Gaza (senilai ± USD 44 juta), mengalokasikan dana darurat untuk membantu meringankan beban sistem kesehatan Mesir (yang mengakomodasi kebutuhan korban perang Palestina dan Sudan), Berkolaborasi mencari opsi pendanaan jangka menengah dan jangka panjang bagi penyediaan layanan kesehatan terhadap mereka yang terdampak konflik di perbatasan Mesir.
Meskipun Israel telah mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak serta teguran dari Mahkamah Internasional, gencatan senjata masih belum menemukan titik terang. Hingga saat ini proses gencatan senjata masih terus diupayakan oleh pihak-pihak terkait yang belum dapat menahan korban terus bertambah.
Kondisi di Palestina terus dalam keadaan darurat. Bahkan, perkembangan terakhir saat ini telah terjadi penghentian pendanaan dari negara-negara Barat untuk UNRWA yang menjadi pemberi bantuan untuk pengungsi Palestina. Hal tersebut berdampak buruk pada layanan UNRWA dan makin memperparah kondisi kemanusiaan di Gaza.
Tidak hanya diam, tujuan utama rapat koordinasi pemberian bantuan darurat untuk Palestina bersama Dubes RI Khartoum mengupayakan akan membangun Rumah Sakit di Kamp Mesir di Rafah sisi Gaza dan membangun dapur darurat menjelang Ramadhan di Al Arish, Sinai Utara.
Bantuan Indonesia untuk Palestina sejak November 2023 hingga Januari 2024 terhitung telah mencapai ± USD $8,687,663,- termasuk 5 pesawat terbang ke Al Arish, KRI Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), dan bantuan yang disalurkan langsung oleh lembaga filantropi Indonesia melalui Mesir.
Sejauh ini Mesir telah merancang langkah-langkah dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Seperti memediasi gencatan senjata, melakukan pendekatan kepada negara dan organisasi kunci, memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan melalui Bulan Sabit Merah Mesir, dan merawat korban luka.
Dengan adanya dukungan Indonesia untuk pendirian RS lapangan akan makin menegaskan peran aktif Indonesia dalam isu Palestina dan diharapkan dapat menggerakkan banyak negara untuk menyalurkan bantuan utamanya di tengah ancaman melemahnya peran UNRWA.
Di sisi lain, hubungan bilateral Indonesia-Mesir akan terus erat sebagai “penyambung diplomasi” dalam isu kemanusiaan di Palestina. Tentunya, juga dapat mendukung kondisi perekonomian Mesir yang mengalami krisis. (*)