Forum Zakat – Forum Zakat (FOZ) Jawa Timur baru saja menyelenggarakan kelas jurnalistik yang diadakan di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF), Surabaya pada Kamis, 15 Agustus 2024. Acara ini merupakan kolaborasi antara FOZ Jawa Timur, Jawa Pos, dan YDSF sebagai tuan rumah, dengan tujuan utama memperkuat literasi zakat di kalangan lembaga zakat.
Kelas jurnalistik yang diselenggarakan ini dihadiri oleh sekitar 15 perwakilan dari berbagai lembaga amil zakat. Ketua Humas FOZ Jatim, Aditya Kusuma, menekankan pentingnya jurnalistik sebagai medium yang esensial dalam pertanggungjawaban lembaga amil zakat.
Ia mengatakan, “Karena kita berdiri di atas kepercayaan publik, maka kita perlu mengkomunikasikan aktivitas kita kepada publik atau donatur.” Pernyataan ini mencerminkan tekad FOZ Jatim untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas melalui komunikasi yang efektif.
Acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk mengumpulkan penggerak amil zakat dari berbagai lembaga, yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan berbagi wawasan di antara mereka. Direktur Pelaksana YDSF, Jauhari Sani, berharap agar kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini tetapi terus berlanjut dan berkembang, dengan harapan bisa menciptakan amil zakat yang lebih profesional di masa depan. “Semoga kegiatan ini bersambung dan menciptakan Amil yang profesional,” ujar Jauhari Sani.
Achmad San, yang merupakan pelatih dan mentor kegiatan ini serta seorang editor di Jawa Pos, memberikan pandangannya mengenai perkembangan media saat ini.
Menurut Achmad, “Dahulu media cetak dikalahkan oleh media online atau website, dan sekarang website sudah dikalahkan oleh media sosial. Saya prediksi perkembangan media ke depan akan sangat cepat.” Ia menekankan bahwa selain keterampilan jurnalistik, amil zakat juga harus kompeten dalam berbagai media lain seperti videografi dan fotografi untuk menarik perhatian donatur.
Para peserta dari lembaga amil zakat mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada FOZ Jatim dan YDSF atas pelatihan yang telah diberikan. Dilla dari Yatim Mandiri menyatakan, “Alhamdulillah, terima kasih FOZ Jatim untuk ilmu dan sesi berbagi ini.
Kami menantikan pelatihan-pelatihan berikutnya, mungkin bisa termasuk pelatihan fotografi jurnalistik.” Sementara itu, Asfahani dari Taman Zakat berharap ada pelatihan mengenai copywriting di masa depan, yang juga bisa menambah keterampilan peserta dalam berkomunikasi secara efektif.
Workshop ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan jurnalistik, tetapi juga untuk memperkuat literasi zakat secara keseluruhan. Dengan demikian, lembaga zakat dapat lebih baik dalam melayani masyarakat dan memenuhi tanggung jawab mereka kepada donatur dan publik.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, peserta akan terus dibina melalui grup WhatsApp, yang juga akan berfungsi sebagai basis informasi dan pemberitaan masing-masing lembaga amil zakat. Ini diharapkan dapat memastikan pergerakan zakat di Jawa Timur tetap eksis dan berkembang. (Noven Lukito HS.)