Demi menjaga pengelolaan dana menjadi transparan dan mudah diakses, Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah, Nahdatul Ulama (Lazisnu) akan mulai mengembangkan sistem penerimaan dan pengelolaan zakat dengan memanfaatkan teknologi mutakhir.
Ketua Lazisnu Syamsul Huda mengungkapkan bahwa dirinya memang cukup mendambakan jika proses penarikan, pengelolaan, dan penyaluran zakat di Lazisnu dapat terang benderang. “Artinya tidak hanya ketika menerima dana kita laporkan kepada donatur melalui pesan singkat atau email, tapi juga menampilkan data pengolaan dan penyaluran zakat yang dapat diakses kapan saja atau riil time oleh donatur,” tuturnya seperti dikutip Republika.co.id.
Karena itu, Syamsul menyatakan bahwa pihaknya telah menyewa sistem yang bernama ‘Zeins’, diaman sistem tersebut akan mengatur penerimaan dan pengelolaan zakat. Selain itu sistem Zeins juga akan mempermudah Lazisnu untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan lembaga-lembaga NU dalam menyalurkan dananya ke daerah-daerah.
Manfaat terakhir penggunaan Zeins adalah, semua uang yang telah disetor dari berbagai daerah, tidak harus dikirim ke pusat. Artinya, kata Syamsul, uang tersebut akan dibiarkan untuk memberdayakan dan membantu kaum dhuafa di daerah-daerah.
Selain menyewa sistem Zeins, Lazisnu, ucap Syamsul juga tengah menempuh proses kerja sama dengan salah satu penyedia layanan telepon seluler terbesar di Indonesia. Kerja sama tersebut, nantinya, akan memudahkan umat untuk menyumbangkan atau membayarkan zakatnya.
Cara-cara tersebut dilakukan Lazisnu untuk memaksimalkan proses penghimpunan, pengelolaan, hingga transparansi dana zakat, infak dan sedekah. “Nah, kita tidak bisa melepaskan sokongan teknologi untuk mewujudkan itu,” katanya.