Kondisi Relawan Zakat di Tengah Pandemi Covid-19

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Sejak diumumkannya dua pasien Covid-19 pertama di Indonesia oleh Presiden RI, di awal Maret lalu, banyak perubahan secara sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat. Selain tenaga medis yang senantiasa berada di garda depan dalam menyembuhkan pasien Covid-19, hati saya terusik mengenai satu lagi nama yang sedang berjuang hari ini siang malam untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sedang khawatir, yang kita kenal sebagai Relawan.

Relawan berasal dari NGO manapun, ia adalah sosok yang memiliki kegundahan hati dan tanggung jawab moral kemanusiaan ditengah pandemi ini. Tapi Relawan ini kali ini berasal dari Rumah Besar Gerakan Zakat,  mereka adalah para amil, yang biasanya mengerjakan secara regular urusan umat, baik itu kemandirian ekonomi dhuafa, keberlanjutan pendidikan anak-anak bangsa, kualitas dakwah masyarakat, kesehatan dan kemanusiaan semua ini adalah keseharian mereka.

Ketika pandemi ini muncul, mereka para amil tetiba juga seperti dihantam godam yang cukup kuat, bagaimana tidak, tuntutan amil bukan hanya bagaimana menghubungkan Muzakki kepada Mustahik, tapi jauh dari pada itu, mereka para amil memastikan agar semua proses yang terjadi di gerakan zakat ini dilaksanakan secara amanah dan dijalankkan semaksimal mungkin. Karena berbicara kemiskinan tidak semudah berbicara di panggung seminar atau mata kuliah di kampus.

Di pundak para amil, diletakkan sebuah amanah besar untuk memastikan kemandirian masyarakat dhuafa menjadi masyrakat sejahtera baik secara peribadatan kepada Allah SWT, tapi juga kemandirian ekonomi dan hal itu menjadi tantangan tersendiri dalam membantu pemerintah untuk menjalankan amanat undang-undang negeri ini.

Secara naluriah, mereka sama dengan masyarakat yang hari ini sangat resah dengan adanya pandemi ini. Setiap amil juga memiliki keluarga, anak, istri saudara dan orang tua yang selalu menantikan kehadiran disetiap harinya sampai keadaan dinyatakan dalam kondisi normal dan stabil.

Namun, amil yang berasal dari lembaga zakat seluruh Indonesia harus bersatu padu dibawah gugus tugas yang dibentuk pemerintah yakni BNPB sebagai gugus tugas penanganan Covid-19.

Secara umum mereka sama dengan masyarakat lainnya, sebagaimana pernah disebutkan oleh Sekretaris Jendral Forum Zakat, Nana Sudiana bahwa pada umumnya amil berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, dan bisa jadi di pusaran krisis ini kondisi ekonomi mereka turut terpuruk dikarenakan imbas dari pergolakan ekonomi yang ada.

Namun hal itu tak pernah menjadikan mereka mundur teratur, saya justru tergugah melihat mereka tetap bekerja keluar dari rumahnya dan bertemu masyarakat untuk menyalurkan bantuan dari tangan para dermawan. Dengan ketulusannya, para amil membantu pemerintah mengedukasi masyarakat terkait Covid-19 dan pencegahannya, agar masyarakat tidak panik dan selalu memerhatikan standard kesehatan, serta masih banyak layanan lainnya. Semua dilakukan demi menekan penyebaran tak sampai pada masyarakat yang lebih luas lagi.

Saat ini, setidaknya ada di 100 lebih lembaga zakat yang bergerak  dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Bahkan lebih dari 43 Milyar Rupiah dana disalurkan oleh Lembaga Zakat untuk membantu masyarakat di tengah ketidakstabilan kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat.

Saya berpikir mungkin mereka sama dengan masyarakat yang lain, keluarga mereka pasti khawatir, ketakutan, dan mungkin tidak bisa bertemu untuk sementara dengan keluarga yang sangat mereka cintai hanya karena takut jikalau mereka pulang maka akan menularkan virus ini.  Walaupun sampai sekarang mereka para amil dalam kondisi sehat wal afiat.

Saya selalu berharap menjelang bulan suci Ramadan ini, mereka semua baik para amil tenaga kesehatan dan juga tim gugus tugas yang siang malam bekerja keras agar virus ini cepat berakhir tetap diberikan Allah kesehatan, kemudahan dalam menjalankan tugas dan pahala yang besar dari-Nya, penguasa semesta alam. Bagi keluarga yang mereka tinggalkan demi menjalankan tugas mulia ini diberikan kesabaran yang selalu menanti kehadiran wajah dan raga mereka berkumpul bersama dirumah. Aamin (*)

 

Ditulis oleh Ramadhani, Support Bidang 2 & 3 Forum Zakat