Negara Harus Hadir Di Papua

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Kejadian memilukan kembali terjadi di Tanah Papua yang damai. Subuh tadi, Sabtu (29/8/15) bangunan paling depan dari Pesantren Al Muttaqin, Waena, Jayapura kembali dibakar. Ini kebakaran yang kedua kali.

Rombongan FOZ berkunjung ke lokasi pesantren siangnya. Tampak sudut bangunan plafon terbakar. Polanya seperti dinding yang ditempeli obor, menghanguskan sebagian dinding dan plafon sudah berlobang hitam. Genangan air tampak di bawahnta, bekas upaya pemadaman oleh para santri.

“Ini jelas dibakar. Lihat itu pelaku masuk dari pagar duri yang rusak,” kata Yatiman, pengasuh dan pendiri pesantren Al Muttaqin.

Terlihat pagar semak berlapis kawat besi berduri, terkoyak melengkung, bekas diinjak atau disibak menggunakan alat berat.

Kejadian ini yang kedua. Yang pertama terjadi pada Senin, (24/8) saat santri salat Subuh. Hanguskan seluruh tempat tidur dan ruang kelas. Santri sebanyak 45 orang tak punya tempat menginap dan belajar. Buku, kitab, alat tulis dan perangkat belajar mereka hangus. Bahkan al Quran yang biasa mereka pakai menghafal dan tadarus, hancur tinggal serpihan.

Pemerintah datang bersama polisi. Namun tak ada olah TKP yang valid. Pihak pesantren ragu penyebab kebakaran karena konslet atau arus pendek.

Kini bangunan hangus itu sudah dirubuhkan dengan alat berat. Pemerintah Kota Jayapura, berkomitmen akan membangunnya.

“Komitmen Pemkot Jayapura itu harus dikawal benar. Negara harus ada dan hadir dalam seluruh konflik sosial di Papua ini,” ujar Sekjen Forum Zakat Nasional, Sabeth Abilawa.

Menurut Sabeth, termasuk di Tolikara, negara harus hadir dan mengayomi seluruh warganya. Pengungsi yang berada di kantor bupati, tidur, makan, dan beraktivitas di sana, tak kunjung pasti. Rumah kios mereka belum wujud sempurna, lambat prosesnya. Bahkan bantuan makanan tak juga datang.

“Negara seperti tak hadir di Tolikara. Maka, di Distrik Heram Jayapura ini, negara harus hadir. Walikota Jayapura dan aparat seluruhnya harus lindungi warganya,” tegas Sabeth yg juga Direktur Pemberdayaan Dompet Dhuafa.

Forum Zakat datang memberi santunan kepada pesantren Al Muttaqin untuk perbaikan awal. “Santunan ini semoga memicu pihak lain, terutama Pemerintah Kota Jayapura, agar mereka sigap, baik membangun maupun melindungi warganya,”