Di area Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (5/6) kemarin, NU Care-LAZISNU mengkampanyekan programnya yakni “Ayo Bangun 1000 Pesantren Kobong untuk Indonesia Hebat”. Dalam orasinya, tim NU Care-LAZISNU menyampaikan bahwa pesantren kobong adalah pesantren klasik atau salaf yang bangunan fisiknya menggunakan bahan dari bambu dan berbentuk panggung.
Pesantren yang berafiliasi dengan NU ada lebih dari 26 ribu lembaga yang terdiri dari pesantren salaf dan modern. Pesantren salaf merupakan pesantren yang sangat dominan berada di wilayah Banten, yang memang kental dengan pesantren kobong.
Saat ini kebudayaan dan tradisi pesantren kobong dianggap tidak modern dan tidak memenuhi standar mutu. Padahal, lebih dari 1000 pesantren kobong di Banten masih eksis dan justru itu merupakan budaya yang pantas menjadi kebangaan kita di zaman modern ini.
Disampaikan pula bahwa program ini bertujuan untuk mendukung terselenggaranya pendidikan bermartabat di pesantren-pesantren di Indonesia; meningkatkan daya saing dan karakter unggul pesantren klasik tetapi maju dalam melangkah melalui penguatan yang terintegrasi; menciptakan masyarakat pendidikan yang penuh percaya diri dan siap berkontribusi dan bermartabat bagi kemajuan bangsa dan negara.
Program “Ayo Bangun 1000 Pesantren Kobong untuk Indonesia Hebat” terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu pembangunan pesantren kobong dan sanitas (mandi, cuci, kakus/MCK), pemberdayaan ekonomi pesantren kobong, dan beasiswa santri.
Selain berorasi tim NU Care-LAZISNU juga melakukan pawai dengan rute Bundaran HI-Monas, dan kembali ke Bundaran HI.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Ketua LAZISNU Syamsul Huda dan Ketua PBNU M Sulton Fatoni. Di sela-sela kegiatan, tim NU Care-LAZISNU kedatangan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazam Malik yang menyampaikan dukungannya terhadap program pembangunan pesantren seperti yang digalakkan NU Care-LAZISNU