Berdasarkan surat keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari sejak 29 Juli hingga 4 Agustus.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Rum,pihaknya akan menerjunkan tim penanganan darurat bencana untuk segera melakukan verifikasi rumah rusak dengan kriteria kerusakan, nama pemilik rumah dan alamat, serta foto rumah.
Bantuan dari berbagai lambaga zakat dan kemanusiaan untuk warga yang menjadi korban pun terus berdatangan. Dompet Dhuafa berupaya memulihkan psikologi anak-anak korban bencana gempa bumi dengan melakukan pemulihan psikologis. Pemulihan psikologis sebagai upaya untuk mengurangi tingkat trauma anak-anak yang ditimbulkan pascabencana di wilayah Sembalun tepatnya di Dusun Lebak Dayah, Lombok Timur.
Tim BMH NTB juga telah ada di lokasi sejak hari minggu lalu, dengan membawa bantuan logistik. melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan melakukan penelusuran ke beberapa tempat yang belum tersentuh bantuan, dinyatakan bahwa banyak bahan bantuan jangka pendek yang harus segera didatangkan.
“Semalam, masyarakat tidur di atas tikar atau terpal. Sebagian malah tidak kebagian keduanya, sehingga harus rela tidur tanpa alas. Lebih dari itu, mereka juga banyak yang tidur tanpa selimut. Sebagian mengambil tempat tidurnya di sawah, pinggir jalan,” jelasnya.
Forum zakat wilayah Bali Nusa Tenggara juga telah membuka Help Center Gempa Lombok. Help Center ini merupakan sinergi Lembaga Amil Zakat anggota FOZ. Terdapat dua titik posko, posko pertama berada di Desa Sembalung Lendang Luar Kec. Sembalung, Lombok Timur, dan posko kedua berada di Dusun Sembik Elen 1 Desa Sembik Elen Kec. Bayah Lombok Utara.
Saat ini sudah lebih dari 30 Lembaga Zakat anggota FOZ ikut bersinergi membantu masyarakat yang menjadi korban.
Ketua bidang Sinergi Forum Zakat Nasional, Angga Nurgaha mengatakan bahwa anggota FOZ bergerak cepat, terus berkoordinasi dan bersinergi dengan semua pihak terkait dalam penyaluran bantuan. Semua itu dilakukan agar penyaluran bantuan dapat berjalan dengan efektif dan menyentuh sebanyak mungkin masyarakat yang menjadi korban.