Ramai Isu Bullying, Kuttab Al Fatih Sinergi Foundation Punya Kiat Mencegahnya

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
kuttab al fatih sinergi foundation

Forumzakat – Jaraknya sekitar 21 kilometer dari jantung Kota Bandung. Secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Bandung, tepatnya di Cileunyi Wetan kaki gunung Manglayang. Di sana terdapat satu “peradaban” yang jauh dari hiruk-pikuk massa, yakni Kuttab Al Fatih Cileunyi – Sinergi Foundation (SF).

Berlatar alam yang masih asri, Kuttab Al Fatih Cileunyi SF memiliki santri yang jumlahnya kurang lebih 150. Desain sekolahnya pun menyesuaikan alam. Yang paling ikonik yakni kelas-kelasnya terpisah “dinding” anyaman bambu. Tapi dari itu semua, ada pembelajaran yang lebih menarik dibincangkan.

Basis pembelajaran itu termaktub dalam kurikulum berbasis Iman dan Al-Quran. Titik fokus Iman yang ditekankan yakni adab. Hal ini relevan dibincangkan dengan isu perundungan (bullying) yang tiap tahun selalu terjadi case by case.

“Ketika kita mengajarkan adab itu tuh pasti dalam perilakunya itu juga akan baik gitu,” papar kepala Kuttab Al Fatih Cileunyi SF, Ustaz Egi Rusiandi, Jumat (16/02/2024).

Ramai isu bullying, menurutnya, kiat atau cara mencegahnya yang pertama kali mesti jadi pondasi yakni adab kepada Allah dan Rasulullah. Kepada Allah persoalan penghambaan dan Rasul menyoal suri tauladan.

Selanjutnya, adab kepada orang tua dan guru. Dimana anak sedini mungkin dibekali pemahaman menghormati orang tua kemudian atas ahli ilmu.

“Adab dari yang tua ke yang muda, yang muda ke yang tua, kemudian dia juga harus menghormati ahli ilmu menghormati guru-gurunya gitu juga harus dipahamkan,” lanjutnya.

Poin yang tak kalah penting dalam memahamkan adab di Kuttab Al Fatih Cileunyi SF ini juga yakni hubungan dengan sejawatnya. Jika dengan sejawatnya telah saling menghormati, maka tindakan bullying tak akan terjadi.

“Saat ketemu (temannya) dia harus mulai belajar senyum, menyapa, dan salam. Bahkan salim (berjabat) itu seharusnya tidak hanya sama guru tapi juga sama teman. Kan jarang ya kebiasaan itu, padahal penting,” papar Ustaz Egi.

Jika semua itu terus-terusan dipahamkan kepada anak, maka ia menyimpulkan bahwa, kasus bullying tak akan terjadi.

“Nah kalau adab-adab tadi diajarkan, menurut ana (saya), sih, kecil kemungkinan terjadi bully itu,” simpul pria yang saat diwawancarai mengenakan gamis putih itu.

Dari semua upaya memahamkan adab yang menjadi salah satu titik fokus di Kuttab Al Fatih Cileunyi SF ini, pertanyaannya, bagaimana jika apa yang dibangun di sekolah ternyata terpengaruhi oleh lingkungan bermain di rumah?

“Harus ada kemudian kerjasama antara kami dengan orang tua. Karena persentase terbesar anak itu kan di sekolah 20 persen, di lingkungan 20 persen, dan di rumah 60 persen, jadi kami berusaha terus berkomunikasi perkembangan anak dengan orang tua baik kondisi saat di rumah maupun di lingkungan bermainnya. Termasuk juga kami bertanggung jawab melaporkan perkembangan anak ke orang tua,” ujar Ustaz Egi.

Saat ditanya apabila terjadi indikasi yang mengarah pada bullying, Ustaz Egi menjabarkan upaya penyelesaiannya, pihak sekolah memanggil sang anak, kemudian mengajak dialog dengan tujuan sang anak menyadari perilakunya itu kurang baik.

“Kita menghindari menegur di depan anak-anak lain. Sebab penyelesaian itu cenderung seperti ingin mempermalukan anak. Nanti bisa jadi masalah lain,” sambungnya.

Di Kuttab Al Fatih Cileunyi SF ini pun ada program yang wajib diikuti orang tua sebulan sekali. Program tersebut dibungkus dalam kajian yang telah tersusun kurikulumnya. Mulai dari akidah hingga paling pokok ilmu parenting.

Sebagai informasi, Kuttab Al Fatih Cileunyi ini hadir bekerja sama dengan Sinergi Foundation. Tujuannya agar pendidikan yang berkualitas dapat diakses oleh siapapun tanpa memandang kelas. Baik itu yang mampu maupun tidak.

“Tujuan utama dari Kuttab Al Fatih Cileunyi Sinergi Foundation ini memang untuk memberi akses pendidikan yang berkualitas untuk semua kalangan,” terang Manajer Program Penyaluran, Haidar Junda Rabbani, Selasa (13/2) saat ditemui di kantor Sinergi Foundation, Jl. HOS Tjokroaminoto.

Diketahui Kuttab Al Fatih ini tersebar di beberapa kota, namun terkhusus di Cileunyi ada kerja sama dengan Sinergi Foundation yang notabene base-nya Lembaga Amil Zakat dan Wakaf. Sinergi Foundation mengikhtiarkan tempat dan segala macam pembiayaannya dan Kuttab Al Fatih sebagai pelaksana pendidikan.

“Kuttab Al-Fatih Sinergi Foundation didirikan di lahan wakaf. Operasional pendidikan disana dibiayai oleh hasil wakaf, dana zakat, dan infak,” sambung pria kelahiran 1996 itu.

Selain dari dana tersebut, ada juga dari orang tua. Konsepnya ta’awun. Konsep ini berbeda dengan SPP.

“Ada juga dari orang tua santri dengan konsep ta’awun. Bentuknya bukan berupa tagihan SPP melainkan diarahkan untuk infak sebagai kontribusi dalam dunia pendidikan. Karena sejatinya, setiap proses pendidikan berjalan memerlukan biaya. Di sisi lain,  akses yang sama untuk semua kalangan terhadap pendidikan berkualitas itulah yang sedang kita ikhtiarkan,” tutupnya. (Berita kiriman dari member)