Ruang Tengah Edisi Palestina Bahas Kolaborasi Filantropi dan Peran Kemlu Indonesia dalam Mendukung Palestina Pasca Gencatan Senjata

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Ruang Tengah Palestina

Forum Zakat – Setelah gencatan senjata yang disepakati pada 18 Januari 2025, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus memperkuat peranannya dalam mendukung upaya perdamaian dan pemulihan di Palestina. Salah satu langkah penting dalam kolaborasi ini adalah dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk sektor filantropi, yang diwakili oleh Forum Zakat.

Wildhan Dewayana, Ketua Umum Forum Zakat, pada kesempatan Ruang Tengah Edisi Palestina setelah gencatan senjata (20/01/2025), mengungkapkan pentingnya memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memberikan bantuan yang lebih besar bagi Palestina, terutama di fase gencatan senjata ini. “Upaya Forum Zakat dalam fase gencatan senjata adalah membentuk kolaborasi bantuan Palestina yang lebih besar lagi. Kami berencana meningkatkan bantuan untuk perbaikan sarana dan prasarana serta program-program pemulihan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan inisiatif ini memerlukan perencanaan yang matang dan dukungan dana yang lebih besar. “Aspek harmonisasi dan kolaborasi harus kita perluas agar skalanya lebih besar. Kami berharap dapat menginisiasi pembentukan Tim Harmonisasi Bantuan Indonesia untuk Palestina yang dapat menghasilkan ‘Cetak Biru’ untuk bantuan yang lebih terstruktur dan terencana,” imbuhnya.

Peran Kemlu dalam Mendorong Gencatan Senjata dan Akses Bantuan

Dalam sesi berikutnya, Rijal Al Huda, Koordinator Wilayah 1 Direktorat Timur Tengah Kemlu RI, memberikan apresiasi atas langkah Forum Zakat yang konsisten dalam mendukung Palestina. Ia juga menyoroti pentingnya kesepakatan gencatan senjata yang diratifikasi oleh Israel. “Kami sangat bersyukur bahwa kesepakatan ini akhirnya diratifikasi meskipun pada awalnya kami merasa pesimis,” ujarnya.

Rijal juga menekankan bahwa pemerintah Indonesia, melalui Kemlu, telah menyerukan agar kesepakatan gencatan senjata dilaksanakan secara menyeluruh untuk menghentikan korban jiwa di Gaza. “Kami menekankan agar akses bantuan kemanusiaan dibuka seluas-luasnya, serta peran UNRWA dipulihkan untuk mendukung pengungsi Palestina,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga terus mendorong rekonstruksi Gaza dan perdamaian yang adil di Palestina, dengan menegaskan bahwa perdamaian tidak akan tercapai tanpa diakhirinya penjajahan Israel atas tanah Palestina.

Kolaborasi antara Kemlu, Forum Zakat, dan berbagai lembaga filantropi lainnya di Indonesia menjadi landasan yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Palestina. Harapan besar agar “Cetak Biru Bantuan Indonesia untuk Palestina” dapat terealisasi dalam waktu dekat, memperkuat sinergi antara sektor pemerintah, masyarakat, dan dunia internasional untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.