Forum Zakat – Proses pembelajaran tidak memiliki batasan usia. Setiap tahap kehidupan membuka peluang baru untuk menambah pengetahuan dan memperdalam pemahaman kita terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal agama. Setiap individu, tak peduli usia, berhak mendapatkan kesempatan untuk terus belajar dan berkembang, apalagi dalam mempelajari nilai-nilai agama yang menjadi panduan hidup.
Biasanya, kegiatan seperti Pesantren Kilat diadakan untuk anak-anak guna membantu mereka memahami lebih dalam tentang agama. Namun kali ini, Rumah Zakat Kabupaten Indramayu memperkenalkan konsep baru dengan mengadakan Pesantren Kilat khusus bagi kaum lanjut usia (lansia). Hal ini menjadi bukti bahwa belajar itu tidak mengenal usia, dan setiap orang berhak memperdalam ilmu agama mereka, terlepas dari usia yang semakin bertambah.
Inisiatif ini sangat relevan mengingat banyak lansia yang selama ini belum mendapat kesempatan untuk belajar lebih lanjut tentang bacaan Al-Qur’an dan ajaran Islam lainnya. Rumah Zakat memberikan kesempatan bagi para lansia untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang bacaan Al-Qur’an, yang menjadi rukun agama dan pedoman hidup bagi umat Islam.
Dengan semangat yang tak luntur meski usia sudah menua, puluhan ibu-ibu lansia di Kabupaten Indramayu mengikuti program Pesantren Ramadan Lansia dengan antusias. Para peserta, sebagian besar adalah nenek-nenek yang terlihat serius mempelajari Huruf Hija’iyah dan Tilawatil Qur’an, menunjukkan bahwa semangat untuk belajar tidak pernah pudar meski usia semakin lanjut.
Peserta yang mendaftar tercatat sebanyak 50 orang, namun dalam setiap pertemuan, rata-rata hanya 40 orang yang hadir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya alasan pribadi yang tidak bisa ditinggalkan oleh sebagian peserta. Namun demikian, meski ada pengurangan jumlah kehadiran, semangat para peserta tetap tinggi. Mereka sangat antusias karena selain mendapatkan ilmu baru, mereka juga bisa berbagi pengalaman hidup dengan sesama lansia, menciptakan komunitas yang saling mendukung dan mempererat ukhuwah di antara mereka.
Keberhasilan program Pesantren Ramadan Lansia ini juga tidak lepas dari peran penting zakat yang dikelola oleh Rumah Zakat. Zakat, yang merupakan salah satu pilar utama dalam Islam, tidak hanya berfungsi untuk membersihkan harta, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan sosial umat.
Dana zakat yang terkumpul dari umat Islam disalurkan melalui berbagai program, termasuk program pendidikan untuk lansia ini. Dengan adanya zakat, Rumah Zakat dapat memberikan fasilitas dan kesempatan bagi kaum lansia untuk memperdalam ilmu agama mereka tanpa harus memikirkan biaya atau hambatan lainnya.
Program seperti Pesantren Ramadan Lansia menjadi salah satu contoh nyata bagaimana dana zakat dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat, terutama di kalangan lansia, yang seringkali terpinggirkan dari berbagai akses pendidikan. Ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya tentang memberi bantuan materi, tetapi juga memberikan peluang untuk setiap individu mengembangkan dirinya secara spiritual dan intelektual.
Program Pesantren Ramadan Lansia ini adalah contoh kecil dari dampak positif yang bisa dihasilkan dari zakat. Melalui dana zakat, umat Islam dapat memastikan bahwa setiap individu, baik muda maupun tua, memiliki kesempatan yang sama untuk terus belajar dan berkembang. Zakat bukan hanya memberi pada yang membutuhkan secara materi, tetapi juga menghidupkan semangat belajar dan memperdalam iman, yang menjadi bekal hidup yang berharga bagi setiap Muslim.