Forum Zakat – Siapa bilang lembaga zakat hanya mengurusi masalah ekonomi? Pada kenyataannya, sudah banyak lembaga zakat yang aware akan peran dan tanggung jawabnya pada lingkungan. Salah satunya Rumah Zakat yang berbagi konsep pengelolaan Bank Sampah di Hari Bumi.
Dalam infografis Rumah Zakat mengenai “Bank Sampah” yang ditulis oleh Nonica Hidayati, banyak mengedukasi perihal kondisi lingkungan saat ini yang terus mengalami perubahan iklim serta solusinya melalui bank sampah. Tentu upaya ini harus dijalankan bersama guna menghasilkan dampak yang luas.
Seperti yang kita ketahui bahwa isu lingkungan kurang menjadi perhatian masyarakat. Bahkan dengan banyaknya aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan menyebabkan konsentrasi gas di atmosfer meningkat. Fenomena ini dinamakan efek Gas Rumah Kaca (GRK).
Dengan adanya perubahan kondisi lingkungan, dapat mengakibatkan bencana iklim. Seperti kekeringan, suhu ekstrem, badai, kebakaran hutan dan lahan, serta banjir besar. Oleh karena itu, Rumah Zakat dalam infografis ini mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan melalui pengelolaan bank sampah yang sistematis.
Bank Sampah dan Solusi Masalah Lingkungan
Sudah bukan menjadi hal asing lagi bahwa sampah memberikan dampak besar bagi meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca serta masalah lainnya. Seperti penumpukan sampah tanpa diolah yang akan melepaskan gas metana (Ch4) ataupun pembakaran sampah yang menghasilkan karbondioksida (Co2).
Proses pembuangan sampah tanpa adanya pengelolaan seperti sampah sisa makanan yang dibuang, mengalami pembusukkan, dan mengeluarkan gas metana, mengakibatkan efek rumah kaca. Sehingga berdampak pada menipisnya ozon hingga berakibat pada terjadinya perubahan iklim.
Dengan begitu, sudah saatnya seluruh masyarakat sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang dapat melalui bank sampah. Saat ini tercatat 111 sebaran program bank sampah per tahun 2023 yang sudah berjalan efektif di Indonesia. Cukup pesat dan perlu terus ditumbuhkan.
Mudah saja mengelola bank sampah. Namun, harus melibatkan komitmen banyak pihak dan dijalankan dengan konsisten. Berikut tahapan membangun kebiasaan bank sampah di masyarakat:
- Penyetoran sampah yang sudah bersih dan dipilah;
- Mengajak masyarakat untuk memisahkan dan mengelompokkan sampah bersama;
- Membentuk budaya baru agar masyarakat mau memilah dan mengelompokkan sampah dengan kegiatan bank sampah rutin seperti setiap pekan;
- Adanya benefit yang diberikan masyarakat seperti pengurangan iuran warga atau iuran arisan dengan ikut menyetorkan bank sampah.
Di tengah masalah lingkungan yang kian membesar, bank sampah dapat menjadi program rekayasa sosial yang membentuk tatanan atau sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di masyarakat. Prinsipnya bersama mengelola sampah secara benar.
Adapun dampak baik dari pengelolaan bank sampah seperti menjaga lingkungan, mengubah sampah bernilai ekonomi, mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara benar, serta mengajak banyak pihak dalam kolaborasi pentahelix.
Mulai saat ini, mari kita terapkan pengelolaan bank sampah yang baik secara luas. Semoga usaha bersama ini dapat memberikan kontribusi yang baik bagi masa depan lingkungan kita.