Forumzakat – Pak Sandor, Lelaki 55 tahun yang saat ini menjadi Ketua KUBE Tani di Dusun Rebono pagi itu tak henti tersenyum. Ia tidak lancar baca tulis, tidak lancar berbahasa Indonesia pula. Pada masanya, Pak Sandor memang tidak tamat SD. Dengan logat dan bahasa madura yang kental ia bertutur. Katanya, hidup itu ya cari berkah, jangan cari kaya. Allah sudah beri tanah, air, hujan, ya kita kembalikan untuk makhluk Allah yang lain.
Turun temurun, orang tuanya dan para tokoh masyarakat dusun tersebut selalu mengajak semua warga menunaikan zakat pertanian setiap kali panen. Walaupun, mungkin jika dihitung bersih mereka belum masuk kategori muzakki.
Pak Sandor mengolah sepetak tanah 4.030 m2 bersama beberapa warga. Panen terakhir kemarin, lahan tersebut menghasilkan 1.300 kg gabah basah. Semuanya untuk menghidupi 6 nyawa di rumahnya selama 4 sampai 6 bulan kedepan.
Setelah padi mereka terbiasa menanam jagung atau kacang tanah, supaya kualitas tanah olahannya terjaga. Apapun jenis panenan, Pak Sandor selalu menggerakkan warga lainnya untuk bersegera menyisihkan hasil panen tersebut sebagai zakat pertanian untuk dibagikan ke masjid, mushola, dan madrasah di sekitar dusun.
Ada banyak kearifan dalam syariat ini. Perhitungan manusia atas hasil panenan biasanya hanya cukup memenuhi makan keluarga sehari-hari. Sebagai amil zakat, tak tega hati ini mengkategorikan Pak Sandor sebagai muzakki, namun Allah telah memuliakannya dengan keberkahan. Senyum itu, senyum seorang muzakki.
Alhamdulillah, jelang Ramadhan 1441H, telah tuntas panen raya dari KUBE Tani Nusantara di Dusun Rebono, Kecamatan Wonorejo. Program ini digulirkan anggota Forum Zakat, Lembaga Manajemen Infaq (LMI) bersama LAZ Indonesia Power Lekok Pasuruan. Dari 10.200 m2 lahan garapan dan telah menghasilkan 6.706 kg gabah basah. (*)