Forumzakat – Ramadan 1445 H/2024 tinggal menghitung hari, Sinergi Foundation yang notabene sebagai lembaga zakat, infak, sedekah dan wakaf mengusung “Berkah Ramadan untuk Negeri” sebagai tema utama di berbagai program yang akan diluncurkannya.
Secara filosofis, ada tiga variabel mengapa Sinergi Foundation mengangkat tema “Berkah Ramadan untuk Negeri”. Salah satunya adalah menguatkan kembali identitas masyarakat Indonesia yang sedari dulu terkenal dengan budaya gotong royong.
Terlebih saat ini Sinergi Foundation menyoroti kondisi pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang rentan akan konflik. Keterbelahan yang terjadi sesama anak bangsa ini diharap kembali bersatu di momentum Ramadan. Notabene Ramadan dikenal sebagai bulan kebersamaan.
“Kenapa “Berkah Ramadan untuk Negeri”? Karena menyatukan tiga variabel. Variabel persatuan karena kita sudah melewati masa pemilu, kemudian variabel keberkahan yang memang dihadirkan saat Ramadan itu melalui berbagai kebaikan. Terus kemudian (terakhir) tentunya rasa nasionalisme atau kebersamaan,” ujar Direktur LAZ Sinergi Foundation, Waeli Mohdan saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (7/3).
Waeli juga mengajak melalui gerakan zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang menjadi nadi umat Islam dalam membantu sesama, mampu menganyam kembali tenun kebangsaan pasca gelaran Pemilu 2024 yang rentan akan konflik horizontal.
Bukan hanya di dalam negeri, Sinergi Foundation juga mengajak uluran tangan melalui program yang digerakkan dana ZISWAF tersebut dapat dirasakan penerima manfaat yang ada di Palestina. Sebab sebagaimana diketahui sejak Oktober 2023 lalu, agresi kezaliman Israel masih berlangsung.
“Karena sudah melewati masa pemilu yang rentan akan konflik, makanya ngajak untuk hayu kita bersatu padu, kita bergotong royong, kita bersama-sama menghadirkan kemaslahatan untuk sesama baik di Indonesia maupun Palestina melalui gerakan zakat, infak, sedekah, dan wakaf,” lanjutnya.
Perbedaan yang paling mencolok dengan Ramadan sebelumnya terkhusus di Indonesia, yakni sedang dilanda krisis pangan. Krisis tersebut ditandai dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok terutama beras. Maka dengan tema di atas dan juga permasalahan yang ada, Sinergi Foundation berikhtiar menjadi penyambung dalam meringankan beban.
Berbicara target, Waeli menerangkan Sinergi Foundation tak mau muluk-muluk yakni bantuan yang disalurkan dapat dirasakan oleh orang yang benar-benar membutuhkan. Terlebih pasca Pemilu 2024 ini harga kebutuhan pokok belum juga menunjukkan penurunan usai melonjak tinggi.
“Adapun untuk targetnya nggak muluk-muluk. Lebih kepada penyaluran yang tepat sasaran, meringankan beban para dhuafa melalui program sembako, program kebutuhan pokok, lalu berbagi kebahagiaan melalui makanan ifthar dengan harap di musim yang serba sulit ini mengenai pangan ini diharapkan dengan iftor ini bisa meringankan sekaligus menjadi kebahagiaan bagi mereka. Dari zakat, infak, sedekah, dan wakaf sedikit meringankan beban masyarakat,” tutupnya.
Rencananya, target yang disasar melalui program Sinergi Foundation difokuskan di wilayah Jawa Barat. Terkhusus simpul kemiskinan di Bandung Raya, Bogor, dan Tangerang yang dibagi pada 6 target program yang akan disalurkan pada penerima manfaat.
Di antaranya; 5.000 paket iftar, 1.000 bingkisan yatim-dhuafa, 500 mushaf Al-Qur’an, 100 bingkisan guru ngaji-pesantren, 169 bantuan pendidikan bagi 169 santri tahfidz Qur’an. Terkhusus untuk Palestina, targetnya 500 paket iftar dan bingkisan yatim.*** (artikel kiriman member)