BMH-SAR Hidayatullah Aktif Membantu Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
bantuan erupsi gunung lewotobi

Forum Zakat – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada 3 November 2024 di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah meninggalkan dampak yang mendalam bagi masyarakat setempat. Tragedi ini tidak hanya mengakibatkan hilangnya nyawa sedikitnya 10 orang, tetapi juga memaksa ribuan warga untuk mengungsi dari rumah mereka. Hingga kini, sebanyak 13.116 orang yang terdampak bencana tersebut telah ditempatkan di enam posko pengungsian.

Tim Search & Rescue (SAR) Hidayatullah, bersama BMH-SAR Hidayatullah turun tangan untuk membantu para penyintas agar dapat bangkit kembali. Kepala BMH Perwakilan NTT, Hairuddin, mengungkapkan bahwa BMH bersama SAR Hidayatullah telah aktif di Larantuka sejak 8 November 2024. Mereka bergerak menuju lokasi yang terdampak di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, yang berjarak sekitar 45 km dari Kota Larantuka.

“Bantuan yang diberikan BMH tidak hanya terbatas pada distribusi logistik. Tim BMH dan SAR Hidayatullah juga berperan dalam proses evakuasi warga dari daerah terdampak,” ujar Hairuddin, seperti yang tercantum dalam keterangan resmi yang diterima media pada Jum’at, 13 Jumadil Awal 1446 (15/11/2024).

Bantuan yang disalurkan mencakup berbagai kebutuhan dasar, seperti sembako, makanan siap saji, pakaian layak pakai, dan hygiene kit. Selain itu, mereka juga memberikan pendampingan trauma healing kepada anak-anak sebagai bagian dari pemulihan psikologis para penyintas. Trauma healing sangat penting, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap dampak psikologis pascabencana.

Keberhasilan penyaluran bantuan ini juga berkat koordinasi yang baik antara Basarnas, BNPB, dan pihak-pihak terkait. Hairuddin menjelaskan bahwa setiap lembaga berkontribusi sesuai dengan tugasnya, menjadikan upaya tanggap darurat lebih efektif. “Semua berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antara semua lembaga yang ada di lapangan dengan komando dari Basarnas dan BNPB. Inilah manfaat dari zakat, infak, dan sedekah, yang memungkinkan kita bergerak cepat membantu saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya.

Bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat material, tetapi juga bertujuan untuk mengembalikan harapan dan semangat hidup para korban. Sebagaimana ajaran Islam, membantu mereka yang sedang menghadapi kesulitan merupakan bagian dari amal saleh yang mendatangkan berkah, baik bagi yang memberi maupun yang menerima.

Selain tanggap darurat, Hairuddin menegaskan bahwa penting juga untuk melakukan pencegahan dan edukasi kepada masyarakat terkait cara menghadapi bencana. Pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat harus terus bersinergi untuk membangun sistem kesiapsiagaan yang lebih baik. 

Dalam jangka panjang, bantuan kepada penyintas tidak hanya berhenti pada distribusi logistik, tetapi juga mencakup rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Diharapkan, melalui sinergi lintas sektor, masyarakat yang terdampak dapat kembali membangun kehidupan mereka dengan lebih baik.