Tingginya kesadaran umat Islam dan membaiknya kondisi ekonomi menurut Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional Baznas Periode 2004-2015, Prof. Didin Hafidhudin, merupakan momentum untuk mengoptimalkan pengunpulan zakat di Indonesia melalui sosialisasi secara kontinyu.
“Saya belum tahu secara pasti diharapkan pengumpulan zakat di tahun 2015 angkanya bisa mencapai 4-5 triliun Pada awal tahun hingga bulan Ramadhan saja kenaikannya bisa mencapai 30 persen,” kata dia.
Ia juga meyakini bahw Indonesia memiliki potensi zakat yang sangat besar, ia mencontohkan capaian zakat Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebelum diwajibkan karyawannya berzakat, perolehan zakat mencapai 400 juta per bulan, namun ketika ada kebijakan mewajibkan karyawannya berzakat perolehan zakat mencapai 6.4 miliar per bulan.
Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan, di era otonomi manfaat zakat begitu besar. Apalagi ketika momen di mana suatu daerah membutuhkan dana cepat guna mengatasi persoalan di masyarakat.
“Dengan sistem anggaran sekarang, pemerintah daerah sulit merealisasikan pencairan dana secara cepat, tapi dengan zakat masalah itu dapat teratasi, sehingga warga yang perlu dibantu dengan cepat disalurkan,” kata dia.