Kanwil Kemenag Kepri Terima Kunjungan FOZ Kepri, Harap Pengelolaan Zakat Lebih Modern dan Akuntabel

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
FOZ Kepulauan Riau

Forum Zakat – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Zoztafia, menerima kunjungan silaturahmi dari Forum Zakat (FOZ) Kepri di ruang kerjanya, pada Senin, 17 Februari 2025. Kunjungan ini dihadiri oleh 12 lembaga amil zakat, terdiri dari 10 perwakilan lembaga amil zakat (LAZ) skala nasional dan 2 skala kabupaten/kota.

Dalam pertemuan tersebut, pihak FOZ Kepri meminta arahan dari pemerintah, khususnya Kemenag mengenai pengelolaan zakat yang diharapkan dapat lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan umat. Mereka juga menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan potensi zakat sesuai dengan slogan FOZ Kepri, Kompak Berdampak.

Zoztafia, didampingi oleh Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Kepri, Ahmad Husain, serta tim Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, menyampaikan bahwa permasalahan pengelolaan zakat sudah lama menjadi perhatian dan telah ada berbagai upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan potensi zakat. Namun, ia juga mengakui bahwa meskipun telah dilakukan berbagai langkah, zakat masih dirasa belum cukup signifikan dalam mengatasi kemiskinan secara menyeluruh.

“Isu zakat ini sudah ada sejak lama. Meskipun banyak upaya dilakukan, keluhan yang sering datang adalah zakat belum memberikan dampak yang signifikan dalam mengentaskan kemiskinan,” ujar Zoztafia.

Ia menilai adanya perubahan signifikan dalam manajemen pengelolaan zakat selama 10 tahun terakhir. Zoztafia menegaskan adanya optimisme dalam meningkatkan pengelolaan zakat dengan menyoroti perjalanan BAZNAS yang telah memberikan contoh positif dalam pembiayaan kehidupan masyarakat.

“Dalam 10 tahun terakhir, manajemen zakat mengalami perubahan yang signifikan. Kami optimis bahwa zakat dapat menjadi salah satu basis pembiayaan yang jelas dan efektif, baik bagi muzaki maupun mustahik,” tambahnya.

Zoztafia juga berharap pengelolaan zakat di Kepri bisa mengikuti perkembangan zaman dengan pendekatan yang lebih modern dan akuntabel. Ia menekankan pentingnya sinergitas antara lembaga zakat dengan pemerintah serta perlunya sosialisasi yang lebih luas untuk mendalami pemahaman zakat di kalangan masyarakat.

“Zakat perlu diolah dengan cara yang lebih terbuka dan akuntabel, agar setiap orang bisa melihat apa yang telah dikerjakan. Kita harus memperkuat dialog antara pengurus zakat dan muzaki agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga,” ungkapnya.

Lebih lanjut Zoztafia menyoroti kondisi geografis Kepri yang terdiri dari banyak pulau, yang membuat sosialisasi zakat di daerah terpencil menjadi penting. Ia mengingatkan bahwa masih banyak masyarakat di pelosok pulau yang belum sepenuhnya menerima manfaat dari pendidikan dan akses ekonomi.

“Kami dari Kemenag tentu mendukung segala upaya yang bermanfaat untuk umat. Di wilayah kepulauan, sosialisasi zakat perlu dilakukan lebih intensif, karena masih banyak masyarakat yang menghadapi kesulitan, baik dalam hal ekonomi maupun pendidikan,” ujar Zoztafia.

Dengan harapan besar agar zakat dapat dikelola dengan lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih luas, Zoztafia menutup pertemuan dengan mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan umat melalui zakat.