Forum Zakat – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Anis Matta, menerima audiensi dari Forum Zakat (FOZ) bersama Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) pada Selasa, 21 Januari 2025, di Gedung Konstitusi, Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Audiensi ini membahas rencana kolaborasi strategis dalam penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina pasca gencatan senjata.
Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 15 perwakilan dari anggota lembaga FOZ dan IHA, termasuk Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Lazismu, dan Human Initiative. Dalam pertemuan tersebut, FOZ mengungkapkan rencana penyaluran bantuan gelombang kelima yang ditargetkan untuk memberikan dampak lebih besar dalam proses rekonstruksi Gaza, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya. Diharapkan, bantuan ini dapat dilepas langsung oleh Presiden Prabowo.
Pada sesi awal, kedua organisasi kemanusiaan tersebut memperkenalkan diri serta menjelaskan latar belakang dan kontribusi mereka dalam isu kemanusiaan, khususnya terkait Palestina. FOZ sendiri telah melakukan empat gelombang bantuan sebelumnya, dengan bantuan terakhir yang dikirim melalui Yordania pada November 2024. Kolaborasi ini melibatkan 15 truk kemanusiaan yang mengirimkan bantuan ke Gaza Utara, meskipun akses terbatas membuat dokumentasi di lapangan menjadi sulit.
Baca juga: 83 Lembaga Anggota FOZ Kolaborasi Siapkan Penyaluran Bantuan Gelombang Keempat untuk Palestina
Namun, kendala signifikan muncul dalam penyaluran bantuan via Mesir. Pak Syamsul dari Dompet Dhuafa menyampaikan kesulitan terkait mobilitas di lapangan dan meminta Kemlu untuk memperluas koordinasi dengan Kemlu Mesir agar jalur bantuan lebih terbuka. Sementara itu, Mas Kholaf Hibatulloh dari FOZ menambahkan bahwa terbatasnya sumber daya manusia di perbatasan Rafah juga menghambat proses distribusi bantuan.
Menanggapi hal tersebut, Wamenlu Anis Matta mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh FOZ dan IHA. Beliau juga menyampaikan fokus Presiden Prabowo terhadap Palestina sebagai isu geopolitik dan survival yang penting. Dalam kesempatan ini, Anis Matta menjelaskan struktur Kemlu yang memiliki tiga Direktorat Jenderal yang menangani berbagai aspek, termasuk dunia Islam dan kemanusiaan.
Wamenlu juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan dari Indonesia masih dilakukan secara terpisah oleh berbagai pihak. Kemlu berharap dapat berperan sebagai pintu keluar-masuk bantuan, memastikan koordinasi yang lebih baik antara berbagai kementerian dan lembaga non-pemerintah (NGO). Salah satu poin penting yang disampaikan Anis Matta adalah tiga peristiwa besar yang menjadi momentum penting bagi Palestina, yaitu kemenangan Palestina dalam gencatan senjata, potensi rekonstruksi Gaza, dan situasi politik di Suriah.
Baca juga: MUI Apresiasi Aksi Kolaborasi 83 Lembaga Zakat dalam Penyaluran Bantuan Palestina Gelombang 4
Sebagai langkah konkret, Kemlu berencana untuk mengonsolidasikan seluruh NGO yang terlibat dalam penyaluran bantuan agar lebih terorganisir dalam penggalangan dana dan distribusi bantuan. Kemlu juga berharap dapat memfasilitasi kolaborasi yang lebih luas untuk memulai kampanye penggalangan dana guna mendukung rekonstruksi Palestina.
Anis Matta mengakhiri pertemuan dengan harapan agar Indonesia, sebagai negara besar dengan populasi Muslim terbesar, dapat memainkan peran penting dalam mendukung perjuangan Palestina melalui solidaritas dan bantuan kemanusiaan yang terorganisir dengan baik.
Dengan fokus pada rekonstruksi Gaza dan meningkatkan sinergi antara pemerintah dan lembaga kemanusiaan, langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam membantu pemulihan Palestina di fase gencatan senjata ini.