Forumzakat – Senin (12/02/2024) Forum Zakat turut hadir dalam temu perdana Kolaborator PARADAYA yang dilaksanakan di Kantor Paragon, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Nantinya, Forum Zakat dan Paragon akan mengadakan kolaborasi PARADAYA MOVEMENT untuk meluaskan visi pemberdayaan di Indonesia.
Kehadiran Forum Zakat diwakilkan oleh Bambang Suherman selaku Ketua Umum FOZ, Citra Widuri selaku Ketua Bidang IV, Fahrizal Amir selaku Kepala Sekolah Amil Indonesia beserta jajarannya. Agenda temu perdana Kolaborator PARADAYA juga dihadiri oleh sejumlah lembaga anggota FOZ.
Kegiatan tersebut berjalan lancar dan penuh antusias. Pihak Paragon yang membuka acara dan melanjutkannya dengan sesi pemaparan materi yang dibawakan oleh Citra Widuri. Menariknya, program kolaborasi PARADAYA juga ikut disampaikan, antara lain:
- One Day Workshop
- Implementasi Program
- Pendampingan Program Pemberdayaan Lembaga Zakat oleh SAI-FOZ
- Desain dan Model Sistem Monitoring & Evaluasi
- Riset dan Kaji Dampak Program Pemberdayaan Lembaga Zakat
Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat program pemberdayaan, agenda Kolaborator PARADAYA yang digagas oleh Paragon dan Forum Zakat ini memiliki insight menarik bagi berjalan visi pemberdayaan masyarakat. Penasaran? Yuk, simak berikut ini!
1. Meretas Kemiskinan Jadi Usaha Bersama
Latar belakang adanya Kolaborasi PARADAYA ini, salah satunya adalah untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Melihat kondisi realitas kemiskinan saat ini kemudian menggerakkan program-program pemberdayaan untuk masyarakat. Masalahnya, program pemberdayaan seringkali tidak memberikan dampak bagi masyarakat.
Oleh karena itu, program PARADAYA yang memiliki visi “Terbentuknya Gerakan Indonesia Bebas Pengangguran” sebagai cita-cita meretas kemiskinan di Indonesia. Namun, upaya ini menjadi usaha bersama dengan berbagai stakeholder agar dapat mengelaborasikan semangat memberdayakan.
2. Perbanyak Kolaborasi pada Program Berkelanjutan
Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa program pemberdayaan seringkali tidak memberikan dampak, bisa jadi karena kurangnya kolaborasi dalam pembentukannya. Masing-masing stakeholder pastinya punya kekuatan atau potensinya sendiri. Maka dari itu, kolaborasi dapat menyatukan ide dan eksekusi yang makin kuat.
3. Alokasi Zakat Impactful
Pada sesi materi temu perdana Kolaborator PARADAYA juga disampaikan terkait alokasi dana zakat agar lebih berdampak. Di antaranya, zakat layanan, zakat pengembangan, zakat pemberdayaan, dan zakat produktif yang masing-masing memiliki fungsinya.
Zakat layanan dialokasikan untuk kemanusiaan, zakat pengembangan dapat dialokasikan fokus pada peningkatan kapasitas bersifat jangka menengah, zakat pemberdayaan diperuntukkan bagi masyarakat, dan zakat produktif diubah dari penyaluran bantuan langsung menjadi investasi berbasis kawasan yang komprehensif.
4. Skema Kerja Sama yang Gamblang
Kolaborasi atau kerja sama sebagai upaya menguatkan program pemberdayaan perlu membuat skema yang gamblang. Dalam materi temu perdana Kolaborator PARADAYA, Citra Widuri menyampaikan terkait skema interaksi stakeholder, pementasan kolaborasi PARADAYA, adanya Logical Analysis Framework, beserta indikator dampaknya.
5. Membangun Ekosistem Pemberdayaan
Berdampaknya sebuah program pemberdayaan tidak dapat dicapai jika tidak menyertakan upaya pembangunan ekosistemnya. Oleh karena itu, program Kolaborasi PARADAYA juga upaya membangun ekosistem pemberdayaan. Seperti mengoptimalkan masing-masing peran di masyarakat sesuai potensi yang dapat dikoneksikan.
Itulah lima insights hasil temu perdana Kolaborator PARADAYA yang menjadi kerja sama Paragon, Forum Zakat, dan Sekolah Amil Indonesia. Upaya ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan melalui program pemberdayaan yang saling terhubung.
Semoga dengan adanya kolaborasi ini, dapat memberikan semangat lembaga zakat dalam menjalankan program pemberdayaan yang berdampak bagi masyarakat, ya.