Berkolaborasi dengan pemerintah, sembilan lembaga nonpemerintah akan membantu pengungsi Rohingya dengan nama Indonesia Aid. Pada pertemuan ke-9 lembaga tersebut dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada Kamis (5/1) lalu, Menlu menyambut baik dan sudah menyampaikan kepada Presiden mengenai keinginan baik dari NGO yang hadir dalam pertemuan ini, dan Menlu menyarankan agar bantuan yang diberikan berupa obat-obatan dan layanan kesehatan khususnya untuk warga yang tinggal di camp pengungsian.
Dalam jangka menengah Menlu mengajak NGO untuk bekerjasama dalam bantuan pendidikan dan puskesmas. “Pemerintah sudah membangun enam sekolah dan akan membangun rumah sakit, pemerintah berharap NGO kemanusiaan ini dapat saling bahu membahu untuk menolong masyarakat dunia, menciptakan perdamaian, dan ketertiban dunia,” ujarnya.
Hadir dalam audiensi dengan Menlu Retno antara lain Agung Notowiguno (presiden direktur PKPU), Tomy Hendrajati (direktur program PKPU), M Kaimuddin (manager DRM PKPU), Rahmawati Husein (wakil ketua MDMC Muhammadiyah), Abdoel Malik (MDMC Muhammadiyah), Nur Efendi (CEO Rumah Zakat), Noor Yahya (direktur Rumah Zakat), Herman (direktur DPU Darut Tauhid), Komaludin (DPU Darut Tauhid), Suwadi D Pranoto (wakil sekjen PBNU), Muhammad Ali Yusuf (direktur LPBI NU), M Wahib (LPBI NU), Bambang Suherman (direktur Dompet Dhuafa), Armi Robi (Dompet Dhuafa), dan Rama Adi W (Dompet Dhuafa).
Selain itu, ada juga Nana Mintarti (komisioner Baznas), Arifin Purwakananta (direktur Baznas), Imam Akbari (vice presiden Aksi Cepat Tanggap), Ikbal Setyarso (vice presiden Aksi Cepat Tanggap), Sabeth Abilawa (sekjen Forum Zakat), Amin Sudarsono (sekretariat Forum Zakat), dan Widowati (sekretariat Humanitarian Forum Indonesia).