Untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu (dhuafa), namun memiliki prestasi akademik yang baik, Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS) PLN melalui program Cahaya Pintar, menyalurkan bantuan pendidikan sebesar Rp 35 miliar bagi 1750 mahasiswa di 33 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta berbagai jurusan di Indonesia.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Amir Rosidin melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Sumber dana Beasiswa Cahaya Pintar berasal dari dana zakat para pegawai Muslim PLN se-Indonesia melalui kebijakan Direksi yang memfasilitasi pemotongan zakat penghasilan pegawai secara otomatis terpusat (automatic payroll system). Hingga tahun 2016 ini, potensi zakat yang dapat dihimpun adalah sebesar Rp 120 Miliar per tahun.
Untuk di Provinsi Sumatera Utara diberikan kepada 200 mahasiswa di 7 universitas negeri dan swasta, yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah (UMNAW), dan Universitas Alwashliyah Medan (UNIVA). Total bantuan pendidikan yang diberikan adalah sebesar Rp 4 miliar.
LAZIS PLN juga menyalurkan bantuan untuk program Pesantren Bersih dan Kaderisasi Dakwah kepada 5 pesantren sebesar Rp 250 juta, Pembangunan Masjid Agung Medan (Islamic Center) sebesar Rp 50 Juta, dan pembangunan kembali Masjid Agung Al Furqan Nias sebesar Rp 100 juta serta bantuan kafalah untuk Ustad pengabdian sebanyak 16 orang.