Forumzakat – Dalam rangka menambah soft skill para siswa yatim dhuafa, SMPIT Madani Swadaya Ummah menggaet tukang cukur profesional, Zainaldi PS untuk adakan kelas mencukur rambut, selasa (18/2/2020) di kampus Madani School Swadaya Ummah, Pekanbaru.
SMPIT Madani Swadaya Ummah merupakan program pendidikan gratis bagi yatim dhuafa yang digagas oleh LAZ Swadaya Ummah, anggota Forum Zakat. Kepala Sekolah SMPIT Madani, Mukhsin Nurhalis, S.Si, mengatakan kelas mencukur diadakan dalam rangka mempersiapkan para siswanya menjadi tenaga ahli jasa mencukur rambut di kota Pekanbaru.
“Kami harus berpikir bagaimana caranya bila kelak anak-anak ini tak lagi berminat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor ekonomi, setidaknya mereka punya bekal kemampuan mencukur rambut. Karena jasa mencukur rambut di Pekanbaru cukup menjanjikan. Terbukti dari banyaknya salon-salon yang menawarkan jasa cukur ini, selalu dibuat kewalahan oleh para pelangggannya” ungkap Kepala Sekolah SMPIT Madani, Mukhsin Nurhalis, S.Si,.
Untuk mensukseskan proses belajar tersebut, SMPIT Madani Swadaya Ummah bekerjasama dengan tenaga ahli profesional. Menurut Mukhsin, hal itu penting dilakukan untuk menjamin mutu pembelajaran.
“Belajar kepada ahlinya tentu jauh lebih utama, dari pada belajar kepada yang bukan ahlinya. Pak Zainaldi merupakan tenaga jasa cukur rambut yang sudah tidak asing lagi bagi warga sekitar. Beliau selain ahli dibidangnya, beliau juga seorang dengan jiwa sosial yang yang tinggi. Hal in ibeliau buktikan dengan berbagi ilmu kepada para siswa” imbuh Mukhsin.
Selain itu, Zainaldi PS, berbagai ilmu itu menyenangkan. Karena ada kebahagaiaan di dalamnya.
“Kalau saya senang-senang saja. Apalagi mereka (siswa SMPIT Madani) sangat serius dan antusias. Bahkan mereka saling merelakan diri untuk dicukur rambutnya sebagai media pembelajaran oleh teman-temannya. Karenakan mereka harus belajar bagaimana membuat style, menghias, menata, mengukur, dan teknis-teknis lainnya dengan tepat dan benar. Jangan sampai hasilnya jadi makin berantakan. Semuanya butuh proses, dan anak-anak menikmati proses itu,” ujar Zainaldi. PS, tenaga ahli cukur profesional.
Sejak pertama kali digulirkan, kelas mencukur telah berjalan sebanyak empat kali pertemuan. Mereka akan terus belajar sampai mencapai tahap mahir. (*)