Dalam laporan pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta tahun 2015 kepada DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/4) kemarin, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengklaim bahwa angka kemiskinan di DKI Jakarta turun dari tahun 2014 yang berjumlah 412,79 ribu orang menjadi 368,67 ribu orang pada September 2015.
“Indikator sosial, jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan September 2015 tercatat sebesar 368,67 ribu orang atau 3,61% dari total penduduk. Jumlah tersebut menurun sebanyak 44,12 ribu orang atau 0,48 poin, bila dibandingkan tahun 2014 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 412,79 ribu orang atau 4,09%.” ujarnya seperti dikutip Tribun Jakarta.
Penurunan angka kemiskinan tersebut menurut Ahok, karena biaya kesehatan, biaya pangan, khususnya beras dan biaya transportasi bisa ditekan, khususnya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Nah sekarang kan sembako kita tahan (harganya) kemarin, lebih murah berasnya, kesehatan juga lebih murah, lebih kejangkau, pendidikan lebih kejangkau, otomatis biaya hidup orang juga turun. Kalau dia turun, berarti dia gampang capai kan, kalau dia capai melewati garis ini (kemiskinan), ya kemiskinan turun.” katanya.