BAZNAS Kaltim Terima Kunjungan FOZ, Memperkuat Sinergi dalam Pengelolaan Zakat

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Kunjungan FOZ ke BAZNAS Kaltim

Forum Zakat – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur hari ini menerima kunjungan dari Forum Organisasi Zakat (FOZ). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan audiensi dan silaturahmi guna mempererat koordinasi dalam pengelolaan zakat di Indonesia. Pertemuan berlangsung di ruang rapat Kantor BAZNAS Kaltim, dihadiri oleh para pemimpin dan perwakilan dari kedua organisasi.

Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, mengungkapkan pentingnya silaturahmi ini. Ia menekankan bahwa koordinasi antara BAZNAS dan FOZ sangat vital untuk membahas berbagai masalah yang dihadapi dalam pengelolaan zakat. “Koordinasi seperti ini perlu dilakukan untuk membahas permasalahan Forum Zakat dan mencari solusinya,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen kedua organisasi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat.

Ketua FOZ Nasional, Wildhan Dewayana, menjelaskan bahwa FOZ berfungsi sebagai rumah besar untuk gerakan zakat. Tujuannya adalah untuk mewujudkan peradaban zakat yang memberikan rahmat bagi seluruh alam. “Salah satu misi FOZ adalah menguatkan kolaborasi antara Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) untuk memberikan manfaat zakat yang lebih besar bagi masyarakat,” jelas Wildan.

Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan Zakat

Dalam pertemuan ini, Wildan juga menyoroti beberapa kendala yang dihadapi oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ), terutama terkait administrasi kelembagaan. Ia menyebutkan bahwa ada sejumlah LAZ yang masih terkendala dalam hal perizinan dan administrasi lainnya. “Kami berharap kendala-kendala ini dapat segera diselesaikan,” tambahnya.

Wakil Ketua IV BAZNAS Kaltim, Achmad Suparno, SH, menyatakan bahwa saat ini terdapat 13 LAZ di Kalimantan Timur, namun beberapa di antaranya sudah tidak aktif. Ia menekankan bahwa BAZNAS Kaltim selalu mengikuti prosedur yang ditetapkan undang-undang dalam memberikan rekomendasi kepada LAZ. “Hubungan antara BAZNAS dan LAZ adalah kemitraan, bukan persaingan,” tegasnya. Fokus utama mereka adalah mendistribusikan zakat untuk kesejahteraan umat.

Potensi Zakat di Kaltim

Achmad Suparno juga menjelaskan potensi zakat di Kalimantan Timur yang diperkirakan mencapai 6 triliun rupiah. Ia menambahkan, meskipun BAZNAS merupakan lembaga yang kompeten, masih dibutuhkan sinergi yang kuat antara semua pihak untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat. “Satu lembaga skala nasional pun belum tentu mampu mencapainya,” ujarnya.

Wakil Ketua II BAZNAS Kaltim, Dr. H. Abdurrahman, AR., MAP, menambahkan bahwa banyak program penyaluran yang dapat dilakukan bersama. “Ini menjadi tanggung jawab kita sebagai lembaga yang mengelola dana zakat untuk hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mengembangkan program pemberdayaan umat.

Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BAZNAS, FOZ, dan seluruh OPZ dalam pengelolaan zakat yang lebih baik. Dengan kerjasama yang erat, diharapkan manfaat zakat dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat, terutama di Kalimantan Timur. Melalui upaya bersama, diharapkan pengelolaan zakat dapat lebih efektif dan efisien, membawa manfaat bagi umat yang lebih luas.