Blockchain dan Keuangan Sosial Islam: Siapkah Lembaga Zakat Mengadopsinya?

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
blockchain keuangan sosial

Forum Zakat – Dalam ruang diskusi yang semakin berkembang, teknologi blockchain hadir sebagai peluang dan tantangan baru dalam tata kelola zakat dan keuangan sosial Islam. Dalam forum Ruang Tengah Zakat dan Blockchain, Wahfiudin Sakam memaparkan dengan gamblang bagaimana teknologi ini bekerja dan apa relevansinya dengan ekosistem zakat.

Blockchain bukan sekadar basis dari cryptocurrency seperti Bitcoin, tetapi merupakan sistem terdesentralisasi yang aman, transparan, dan tidak dapat diubah (immutable). Dengan fitur-fitur seperti enkripsi, hashing, dan pencatatan distribusi yang tidak bisa dimanipulasi, blockchain dinilai sangat relevan untuk diterapkan dalam manajemen zakat, di mana transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama kepercayaan publik.

Namun, sebelum sampai ke tahap implementasi, Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) perlu melakukan serangkaian kesiapan internal. Mulai dari menilai kapasitas operasional, kesiapan SDM, hingga memastikan sistem keamanan data yang akan terintegrasi dalam arsitektur blockchain. Rencana strategis juga wajib disiapkan, termasuk menghitung kemampuan finansial lembaga untuk investasi teknologi baru ini.

Kesiapan teknis saja tidak cukup. OPZ juga harus memperbarui standar operasional dan tata kelola internal agar sesuai dengan prinsip dan alur kerja blockchain. Di sisi lain, prinsip-prinsip syariah juga harus tetap menjadi kerangka utama. Maka perlu adanya asesmen mendalam untuk memastikan bahwa penggunaan blockchain sejalan dengan nilai-nilai Islam, terutama dalam aspek kepemilikan data, keadilan distribusi, dan tujuan kebermanfaatan zakat.

Kementerian Agama, sebagai otoritas keagamaan negara, didorong untuk memimpin penyusunan protokol tata kelola dan sistem otorisasi digital dalam implementasi blockchain zakat. Kemenag juga diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi antara OPZ, pengembang teknologi, dan lembaga keuangan sosial lainnya.

Dalam ekosistem ini, Forum Zakat (FOZ) berperan penting sebagai katalisator transformasi digital. FOZ telah merencanakan pelatihan-pelatihan strategis bagi OPZ, mulai dari pemahaman sistem blockchain hingga pendampingan teknis saat integrasi berlangsung. FOZ juga mendorong lahirnya panduan resmi untuk membantu lembaga zakat menerapkan blockchain secara bertanggung jawab, transparan, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Adopsi blockchain dalam pengelolaan zakat bukan sekadar tren digital, melainkan sebuah lompatan menuju keuangan sosial Islam yang lebih profesional, inklusif, dan berkeadilan. Transformasi ini adalah panggilan zaman, dan dunia zakat harus siap menjawabnya dengan serius dan terstruktur.