Forumzakat – Senyum sumringah terlihat jelas di Wajah Duli Iken, mualaf asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini menetap di Perum Bhayangkara Urang Agung Sidoarjo. Saat ditemui Tim Dompet Qur’an Indonesia (DQ) yang merupakan anggota Forum Zakat di rumah kontrakanya, mualaf yang sering disapa Duli itu menyempatkan diri untuk mengisahkan suka dukanya menjadi mualaf di perantauan.
“Saya sudah tinggal di Sidoarjo selama 20 tahun lebih. Setelah menikah, lalu masuk Islam. Dari dulu saya sering pindah-pindah kontrakan. Tapi tetap di Perum Bhayangkara ini. Saya sangat sedih belum lancar membaca Al-Qur’an. Jadi, saya tidak bisa bacakan Yasin untuk almarhumah isti saya,”ungkap Duli sambil berkaca-kaca.
Mendengar kisah itu, Untung, salah satu aktivis DQ, tergerak hatinya untuk membantu Duli agar bisa melancarkan bacaan Al-Qur’annya. Untung bahkan berniat mengajukan pensiun dini dari pekerjaanya hanya untuk membantu Duli dan saudara-saudara mualaf lain di Sidoarjo dalam melancarkan bacaan Al-Qur’an. Program melancarkan bacaan Al-Qur’an para mualaf adalah salah satu turunan dari program Dakwah Care. Di Program ini, para mualaf dibimbing, dibina, dan dimandirikan, baik secara ekonomi maupun spiritual.
Setelah bercerita panjang lebar, tim DQ yang mengunjungi rumah Duli menyerahkan paket sembako sebagai bentuk kepedulian. Perasaan Duli pun membuncah sesaat setelah tim DQ berpamitan dari rumahnya. Ia sangat terharu dengan kepedulian DQ pada para mualaf seperti dirinya.
Agung Heru Setiawan menegaskan komitmennya untuk membantu para mualaf di berbagai pelosok kota di Jawa Timur. Bantuan itu akan dilakukan secara rutin dan berkala, baik dalam bentuk pembagian sembako maupun pendampingan rutin.
“Saya sudah berkordinasi dengan DQ Cabang di seluruh Jawa Timur untuk menyukseskan program Dakwah Care yang berhubungan dengan para mualaf. Saya bermimpi, para mualaf di berbagai pelosok kota di Jawa Timur bisa semakin kuat aqidahnya dan mampu berdaya secara ekonomi. DQ siap mengerahkan segenap kekuatan untuk mewujudkan mimpi itu,” ungkap Agung.
Di sisi lain, selama satu minggu penuh, dari tanggal 2 hingga 9 Juli, beberapa cabang DQ menggelar agenda silaturahmi dengan para mualaf di rumah mereka masing-masing. Agenda silaturahmi itu dilakukan untuk mendengarkan masalah-masalah para mualaf pasca masuk Islam. Agenda silaturahmi itu ditutup dengan penyerahan sembako untuk membantu perekonomian para mualaf.
Puguh Santoso selaku Kepala Cabang DQ Mojokerto mengaku bahagia bisa mendampingi dan memberdayakan para mualaf di Mojokerto. Menurutnya para mualaf merupakan salah satu golongan masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan namun sering diabaikan.
“Saya senang bisa terlibat dalam membantu kehidupan sehari-hari para mualaf. Insya Allah, saya akan selalu siap menjalankan amanah para donatur DQ dalam mendampingi dan memberdayakan para mualaf” pungkas Puguh. (*)