FOZ Ajak Lembaga Membahas Penguatan Zakat melalui Kolaborasi Penelitian

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
ilustrasi zakat

Forumzakat – FOZ ajak lembaga-lembaga zakat membahas penguatan zakat melalui kolaborasi penelitian pada Jum’at (23/02/2024) secara daring. Pada kesempatan Focus Group Discussion (FGD) tersebut, Citra Widuri selaku Ketua Bidang IV Inovasi Forum Zakat yang langsung memoderatori berjalannya diskusi. 

Terdapat lima pembahasan utama dalam FGD, di antaranya urgensi riset dalam lembaga, topik penelitian yang penting dilakukan untuk memperkuat gerakan zakat, tahapan setiap lembaga dalam mengelola riset dan penelitian untuk internal maupun kebutuhan akademisi, proses lembaga mengimplementasikan hasil penelitian dengan baik, dan tahapan kolaborasi penelitian lembaga dengan akademisi secara berkelanjutan.

Seperti biasa, FGD selalu diawali dengan pemantik diskusi. Kali ini moderator membuka dengan pembahasan antara “Akademisi dan Praktisi” yang merujuk pada kebutuhan riset untuk program lembaga. Di sini Citra Widuri banyak mengungkap fakta lapangan bahwa akademisi dan praktisi tidak dapat dipisahkan dalam membangun gerakan zakat jangka panjang.

Pembahasan kemudian dilanjut oleh Direktur Baitulmaal Munzalan Indonesia, Pak Sasongko Jati. Beliau menerangkan bahwa dirinya tidak memiliki latar belakang ilmu dalam mengelola baitulmaal, terlebih soal pengalaman yang kurang. Namun, dengan keterbatasan tersebut, Pak Sasongko bersama tim BMI percaya bahwa pelajaran bisa didapat seiring berjalannya waktu menjalankan program.

“Meskipun literasi menjadi hal penting dalam menjalankan sebuah program, namun BMI percaya jika belajar langsung dengan memulai program sederhana di lembaga serta mengundang riset untuk kaji dampak, dapat menjadi upaya menambah khasanah pengetahuan terkait pengelolaan zakat dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” tutur Sasongko Jati, Direktur BMI.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Nana Sudiana selaku Program Director IZI. Beliau menyampaikan setuju bahwa penguatan zakat melalui kolaborasi penelitian patut diupayakan untuk menghasilkan program impactful dalam jenjang program mikro, meso, hingga makro.

“Penguatan zakat melalui kolaborasi penelitian patut diupayakan melalui kaji dampak program dari mikro, meso, hingga makro. Namun, kita perlu mengetahui kebutuhan dasar capaian di setiap jenjang untuk menguatkan kolaborasi yang juga didukung oleh kebijakan, regulasi, serta menyiapkan amil untuk mampu menghasilkan riset mandiri,” kata Nana Sudiana, Program Director IZI.

Ustaz Jajang Nurjaman selaku Direktur Eksekutif DT Peduli kemudian melanjutkan FGD dengan memberikan usulan. Beliau mengusulkan adanya pendataan daftar amil yang memiliki latar belakang akademisi serta lembaga zakat dapat memaksimalkan potensi kurikulum merdeka untuk membuka gerbang kolaborasi bersama akademisi.

“Bicara akademisi memang cenderung adanya di universitas, sementara praktisi ada di lembaga zakat. Usul saya, program kolaborasi penelitian nanti bisa mendata para amil yang latar belakangnya juga akademisi di setiap lembaga, bahkan buat lembaga riset sehingga banyak jurnal yg bisa ditampilkan,” ucap Ustaz Jajang.

Tujuh lembaga zakat lainnya juga setuju dengan adanya kolaborasi penelitian dalam menguatkan zakat. Tujuh lembaga lain yang menyampaikan pendapat di antaranya, pak Imam Hidayat dari LAZ Harfa, pak Hisam dari BAZNAS BAZIS DKI, bu Humairoh Andi dari BSI Maslahat, pak Nanang dari PPPA Daarul Qur’an, Mas Jejen dari LMI, Ustaz Fandi dari YDSF, dan Kang Trisna dari Sahabat Yatim.

Selama FGD berlangsung, semua perwakilan pihak lembaga menyatakan setuju akan dilaksanakannya kolaborasi penelitian bersama Bidang IV Inovasi FOZ. Rencana tindak lanjut, akan ada diskusi lanjutan serta FOZ menawarkan pengajuan kolaborasi menindaklanjuti bersama Gerakan Zakat Nasional.