FOZ Bentuk Tim Crisis Center Covid-19 #BersamaHadapiCorona

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – Virus Covid-19 yang meresahkan seluruh dunia sejak beberapa bulan terakhir, semakin  memuncak setelah pemerintah Indonesia mengkonfirmasi sudah ada dua warga Indonesia dinyatakan terinfeksi virus Corona, pada Senin (2/2/2020) lalu. Oleh karena itu, Forum Zakat segera  melakukan respon cepat dengan membentuk tim koordinasi crisis center covid-19.

Pembentukan dengan dihadiri oleh 29 lembaga baik yang tergabung dalam FOZ maupun bukan, serta mengundang dokter spesialis Paru, dr Faris perwakilan dari PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) sebagai pembicara.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Forum Zakat Bambang Suherman, menegaskan pentingnya kolaborasi, termasuk dalam menghadapi wabah virus Corona. “Kita perlu membangun struktur respon yang valid dan standar serta menyepakati protokol baru yang bisa kita lakukan bersama. Termasuk juga memberlakukannya di lembaga masing-masing,” katanya.

 

 

Tim yang akan dibentuk oleh Forum Zakat, yang terdiri dari tim medis tiap LAZ anggota FOZ dan BAZNAS nantinya harus dapat menjadi tempat aduan masyarakat.

“Dengan kekuatan serta jaringan FOZ yang ada, diharapkan adanya instrumen yg shahih dan fix,” imbuhnya

“Jadi masyarakat perlu tau bagaimana harus bersikap. Dan masyarakat juga bisa menjadikan lembaga-lembaga zakat ini sebagai pusat pengaduan apabila mereka mendapati adanya indikasi di sekitar mereka. Ini akan kami tampung sebagai aduan masyarakat dan akan kami teruskan para pihak yang berwenang,” ujarnya.

Crisis Center, lanjutnya,  juga bertujuan untuk mengkolaborasikan jaringan kesehatan yang ada dibawah lembaga-lembaga dibawah Forum Zakat agar menyiapkan diri untuk terlibat dalam proses penanganan kasus. Jaringan kesehatan yang dimaksud termasuk didalamnya, dokter, armada kesehatan, dan rumah sakit termasuk klinik.

 

 

Selain dua hal tersebut, Crisis Center juga kan berkoordinasi dengan pemerintah untuk membantu percepatan distribusi informasi dan juga akses terhadap fasilitas penanganan kesehatan negara. Bambang berharap, dengan hal itu dapat memudahkan negara untuk mempercepat proses penanganan di masyarakat.

Bambang menambahan, basis Crisis Center adalah lembaga-lembaga yang terlibat dengan kolaborasi FOZ. “Sehingga apabila lembaga terkait memiliki cabang di provinsi, maka cabang provinsi itu juga akan diaktifkan sebagai crisis center,”pungkasnya. (*)