Forumzakat – FOZ menggelar HRD OPZ Forum 2023 yang merupakan agenda strategis dalam menguatkan kualitas pengelolaan sumber daya amil Gerakan Zakat. Agenda ini dilaksanakan di Hotel Amaroossa, Rabu-Kamis (18-19/10/2023) dengan melibatkan manajer, penanggungjawab, atau pengambil kebijakan SDM di OPZ dengan para expertise sebagai pembicara & fasilitator.
Ketua Bidang Pengembangan Kapasitas & Jaringan Nanang Ismuhartoyo mengatakan HRD memainkan peran penting dalam pengembangan kepemimpinan dan mengelola dinamika SDM di organisasi. “Maka, mempersiapkan amil untuk peran manajemen dan posisi kepemimpinan di masa depan adalah bagian integral dari pelatihan HRD. Forum HRD dapat mencakup penyelesaian permasalahan perihal kesejahteraan karyawan, termasuk kesehatan mental dan fisik, manajemen stres, dan keseimbangan kerja-kehidupan,” ungkapnya.
Melalui agenda ini, lanjutnya, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi amil dalam OPZ; menciptakan lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan amil secara pribadi dan profesional; dan akhirnya, membantu organisasi mencapai tujuan Gerakan Zakat yang semakin efektif.
Hal ini diamini oleh Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman yang menjabarkan kisah penaklukan Konstatinopel oleh Muhammad Al Fatih,. “HRD ini adalah entitas yang sangat strategis karena dia memegang satu dari dua kompetensi utama penaklukan. Saya selalu yakin dalam sebuah lembaga yang besar untuk memproduksi gagasan itu pasti hrdnya keren, itu artinya dia dapat mengelola kita yang ada di belakang layer,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, Lembaga zakat adalah lembaga yang berjalan dengan bisnis kepercayaan. “Representasi dari kepercayaan adalah nilai/value, dan ini ditunjukan dengan Profiling Amilnya, seperti apa amilnya, bagaimana kompetensinya, nah ini menunjukkan betapa peran HRD menjadi sangat strategis,” tandasnya.
Dalam pidatonya, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur juga menegaskan peran penting HRD dalam menyusun desain strategis manajemen amil. “Kita tau, Amil itu pekerjaannya tidak ada habisnya karena mereka harus selalu ada kapan pun bantuan dibutuhkan. Artinya, jam kerja mereka fleksibel dan mereka perlu merespons dengan cepat ketika ada yang membutuhkan bantuan,” kata dia.
“Dalam istilah yang lebih sederhana, bahwa orang yang bekerja untuk organisasi yang berfokus pada membantu orang lain tidak boleh membatasi diri mereka pada jam kerja yang ketat karena pekerjaan mereka mengharuskan mereka untuk selalu siap sedia setiap saat,” tambahnya. Dinamika ini, menurutnya, jadi tantangan para HRD di lembaga zakat. (*)