Ramadhan merupakan saat yang paing efektif untuk memaksimalkan potensi zakat di Indonesia. Untuk Baitul Mal Kota Banda Aceh pada bulan Ramadhan 1437 Hijriah atau 2016 ini menyalurkan zakat sebesar Rp4,9 miliar. “Sepanjang bulan Ramadhan kemarin, kami sudah menyalurkan zakat mencapai Rp4,9 miliar,” ungkap Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh Safwani Zainun di Banda Aceh, Senin.
Sedangkan untuk penerimaan zakat fitrah di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau yang dikoordinir oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun melalui unit pengumpul zakat (UPZ) cukup banyak dibandingkan pada tahun lalu.
“Angka sementara zakat fitrah yang kita terima dari masing-masing UPZ yang sudah dilaporkan kepada kita sampai dengan Senin (11/7) sebanyak Rp 4,4 miliar atau persisnya Rp 4.424.439.500. Kalau melihat jumlah sementara ini memang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 3.691.665.00. Untuk itu, kita memprediksikan tidak menutup kemungkinan sampai dengan pertengahan bulan ini jumlahnya akan bertambah. Sebab masih ada UPZ yang belum melapor,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, Aprizal,” Selasa (12/7).
Selain penerimaan zakat fitrah yang meningkat, katanya, dari segi penerima atau golongan yang menerima penyaluran berkurang. Pada tahun lalu, jumlah masyarakat atau kepala keluarga rumah tangga (KKRT) yang menerima zakat fitrah sebanyak 18.359 jiwa. Sedangkan, tahun ini yang menerima 17.929 atau berkurang 430 jiwa. Meski jumlah penerima ini sifatnya baru sementara, namun jika sampai batas waktunya kecil kemungkinan lebih besar jumlah penerimanya.”
Berbeda dengan Kabupaten Karimun, Target perolehan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sebesar Rp34 miliar untuk Ramadan dan Idul Fitri 1437 Hijriyah di Balikpapan tidak tercapai. “Yang berkurang itu infak dan sedekah. Mungkin keadaan lagi susah, dimana-mana PHK,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Urusan Agama (Kemenag) Balikpapan Alfi Taufik, Minggu (10/7).
Untuk di Balikpapan, tahun ini para amil (pengumpul) zakat berhasil mengumpulkan ZIS hingga Rp32 miliar. Jumlah ini dibayarkan oleh 500 ribu muzakki (wajib zakat). Sebagian besar adalah wajib zakat fitrah, dan sebagian lagi wajib zakat harta.
Dana ZIS yang telah dikumpulkan menurut Kepala Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kabupaten Lebak Banten, Pupu Mahpudin hingga Juni 2016 dana zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul mencapai Rp 7,5 miliar. “Pencapaian dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) itu sesuai dengan target,” kata Pupu di Lebak, Rabu.
Kebanyakan penerimaan ZIS itu adalah instansi satuan kerja perangkat daerah (SKPD), pengusaha, dan masyarakat. Seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemerintahan mereka wajib membayar ZIS. “Saya kira penerimaan ZIS yang terbesar itu dari PNS hingga sekitar Rp 4 miliar,” katanya.
Sedangkan untuk Jawa Barat, perolehan zakat, infak dan sedekah selama bulan Ramadhan tahun ini meningkat sebesar 22 persen bila dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Baznas seluruh Kabupaten/ Kota se-Jabar dan Kanwil Kemeterian Agama Jabar, total perolehan zakat sebesar Rp.253.934.891.430.
Dengan rincian, zakat fitrah yang telah dikonversi dengan uang sebesar Rp 214.636.556.720, zakat mal sebesar Rp.26.297.618.326 dan infak serta sedekah sebesar Rp. 13.716.393.000. Sementara, total zakat di 2015 nilainya Rp. 175.961.734.724.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengatakan, perolehan zakat ini tidak menggambarkan seluruhnya, melainkan hanya yang terlaporkan melalui Baznas saja. Menurutnya, banyak masyarakat yang memberikan zakatnya sendiri seperti ke Masjid-Masjid yang membuka kotak zakat dan telah disalurkan ke daearahnya masing-masing.
Heryawan berharap, ke depan lembaga-lembaga zakat hadir di berbagai tempat. Ini agar masyarakat memberikan zakatnya ke lembaga tersebut sehingga termonitor dan tersalurkan dengan baik.
Begitupun dengan penghimpunan zakat di Sukabumi, Ketua Baznas Kota Sukabumi Fifi Kusumajaya mengatakan, pengumpulan zakat fitrah hingga menjelang Shalat Idul Fitri 1437 H mencapai Rp 1,9 miliar. “Pada tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 1,8 miliar,” terang dia Jumat (8/7).
Menurut Fifi, ada peningkatan sekitar 10,51 persen atau meningkat sebesar Rp 189 juta dibandingkan 2015 lalu. Wilayah yang paling tinggi pembayaran zakat fitrahnya berada di tiga kecamatan yakni Cikole, Baros, dan Cibeureum.
Fifi menerangkan, jumlah umat Islam di Kota Sukabumi mencapai sebanya 308 ribu jiwa. Dari jumlah tersebut sekitar 68 ribu jiwa di antaranya sudah wajib membayar zakat. Selain dari warga, Fifi mengatakan pengumpulan zakat fitrah berasal dari sejumlah instansi pemerintah dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Jumlah pengumpulan zakat di instansi pemerintah mencapai Rp 195 juta.