Inilah Tiga Aspek Fokus Kepengurusan FOZ Baru

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
155006_09500904022018_bambang_suherman_zakat

Dalam Munas ke 8 Forum Zakat di lombok, telah resmi terpilih Bambang Suherman sebagai Ketua Umum dan Nana Sudiana sebagai Sekretaris Jenderal baru untuk memimpin Forum Zakat periode 2018-2021.

Bambang Suherman, Direktur Mobilisasi Zakat, Infaq, Sodaqoh Dompet Dhuafa (DD), terpilih dari 78 peserta penuh di Sidang Pleno III Munas VII Foz. Raihan itu mengungguli rekannya Nana Sudiana, Direktur Program Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), yang memperoleh 56 suara.

Dalam kepengurusannya, Bambang Suherman mengungkapkan bahwa ada tiga aspek yang akan menjadi fokus kepengurusan periode 2018-2021. Pertama memperkuat apa yang telah dilakukan periode sebelumnya.

“Yaitu memperbesar aktivitas penguatan di standar-standar kapasitas-kapasitas, kita akan selenggarakan lebih varian lagi untuk sekolah amil Indonesia, dalam perspektif kompetensi yang akan ditawarkan,” kata Bambang kepada Republika, Ahad (4/2).

langkah itu akan dilakukan seiring memperluas standarisasi kompetensi amil-amil zakat di lembaga-lembaga yang ada. Kedua, ia mengingatkan jika Foz merupakan aliansi. Karenanya, Foz memiliki kepentingan dan misi besar dalam mengkampanyekan anggota-anggota aliansinya. Dalam peran itu, ia ingin memperluas lagi pengembangan wilayah dengan terus memunculkan inisiasi Fozwil-Fozwil yang lebih beragam.

Selain itu, memang masih ada kendala karena perwakilan-perwakilan lembaga zakat nasional yang ada di daerah belum mendapatkan rekomendasi dari Baznas. Karenanya, akan terus dilakukan pendampingan agar mereka bisa berinteraksi dan beroperasi resmi.

“Jika itu sudah bisa dicapai, kita sudah bisa masuk ke ruang peresmian, pengembangan fozwil-fozwil, targetnya paling tidak ada 32 fozwil baru dalam periode ini,” ujar Bambang.

Ketiga tentang kolaborasi. Bambang berharap, periode ini bisa memainkan peran memunculkan portofolio produk, baik program maupun lain-lain. Foz harus bisa sajikan informasi jelas tentang kiprah lembaga-lembaga zakat mengelola permasalahan kemanusiaan dan kemiskinan di Indonesia.

Ruang ini yang Bambang akui akan diperbesar. Tujuannya, agar peran dan posisi Foz lebih menjadi semacam corong kuat menawarkan solusi baru permasalahan kemiskinan dan kemanusiaan yang ada di Indonesia melalui gerakan-gerakan zakat.