Dalam paparannya di acara Simposium PPI Timur Tengah-Afrika di Pakistan, Jumat (02/03) lalu yang bertema “Membumikan Nilai Islam dalam Praktik Bisnis Modern di Indonesia”, Ketua Umum Forum Zakat (FoZ), Bambang Suherman, menyatakan bahwa rasio kesenjangan sosial masyarakat Indonesia berada di angka 4 dunia. dan hal ini tentu perlu segera diatasi.
Menurutnya, jika tidak segera diatasi dampaknya akan mudah terjadinya konflik besar di Indonesia. Nanti budaya akan menjadi sumber konflik, agama menjadi sumber konflik. Akhirnya nanti Kalimantan, Jawa, Sumatera, membuat aturan sendiri.
Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 217 triliun menurutnya hanya sekadar potensi. “Sebab realisasinya teman-teman sekalian, sampai Desember 2017 kemarin, bahwa sumber dana dari transaksi syariah berbasis aturan kita ini baru diangka Rp 13,4 triliun,” jelasnya.
Oleh sebab itu, katanya, di Indonesia saat ini masih sangat berat gap yang masih kosong dan tidak tersedia. “Dan ini menjadi ruang yang harus kita kelola untuk memastikan bahwa gap ini bisa kita isi dengan baik,” tuturnya.
Mengambil data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, Bambang menyebutkan bahwa sebanyak 26,58 juta penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Selain Ketua Forum Zakat, Bambang Suherman, Simposium tersebut juga menghadirkan beberapa tokoh Indonesia yang konsen terhadap ekonomi. Sebanyak 37 delegasi dari PPI Dunia dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Indonesia turut hadir sebagai peserta