Untuk memudahkan setiap orang dalam membayar zakat sehingga pada akhirnya bisa menjadi gaya hidup, Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdatul Ulama (Lazisnu) sedang mengembangkan pembayaran zakat multimedia, salah satunya dengan membangun kerja sama operator seluler terbesar, yakni Telkomsel.
Syamsul Huda selaku ketua LazisNu mengatakan bahwa Lazisnu akan menggunakan multimedia dengan menggunakan sistem t-cash pada Telkomsel sehingga keinginan untuk membayar zakat kapan pun bisa terlaksana melalui handphone masing-masing. NU Care sebagai produk unggulan Lazisnu dalam pengelolaan zakat pun menggunakan sistem berbasis IT mulai dari sistem keuangan sampai penjemputan zakat.
Selain itu dalam peningkatan layanan zakat berbasis IT, NU juga menyewa sistem penerimaan dan pengelolaan zakat bernama “Zeins” yang bertujuan memudahkan sistem keuangan, laporan zakat dan kalkulasi nisab atau zakat sesuai harga standar emas internasional.
“Sistem ini direkomenasikan oleh Rumah Zakat agar NU bisa membuat laporan serinci mungkin sehingga bisa dipercaya oleh masyarakat terkait pengelolaan dana zakat,” ujar Syamsul.
Perolehan zakat nasional saat ini baru tercapai sekitar Rp4,2 triliun pada 2015 dari potensi zakat yang mencapai Rp217 triliun. Menurut Direktur Pembinaan Zakat Kemenag Jaja Jaelani, salah satu alasan rendahnya capaian zakat karena penyerahan zakat yang masih dilakukan secara sendiri-sendiri oleh muzakki (orang yang membayar zakat) atau tidak melalui lembaga zakat nasional akibat ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat tersebut yang kurang terbuka memberikan laporan pengelolaan zakat.