Pada Ramadhan 2017 lalu, Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) telah menyalurkan zakat senilai Rp78 miliar. Angka tersebut meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp35 miliar.
Ketua Badan Pengurus Lazismu, Hilman Latief, dalam jumpa pers Perolehan Penghimpunan Ziska Ramadhan 1438 Hijriyah di Jakarta, Kamis(13/7), hal tersebut bisa menjadi salah satu pertanda semangat berzakat masyarakat yang meningkat.
Dana sosial tersebut, lanjutnya, digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat termasuk memberi santunan kepada golongan membutuhkan yaitu sebanyak 70.714 jiwa dalam program Kado Ramadhan dan 15.514 jiwa untuk program Posko Mudikmu Aman.
Program Lazismu lainnya, lanjut dia, juga disalurkan untuk masyarakat membutuhkan di berbagai pelosok Indonesia termasuk di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Dia mengatakan semangat berzakat masyarakat di bulan Ramadhan sangat tinggi. Pada saat puasa, persentase pengumpulan zakat mencapai 60-70 persen dari total zakat dalam satu tahun.
Maka dari itu, Hilman mengatakan Lazismu kerap menggencarkan berbagai program guna mengakomodasi tingginya semangat masyarakat membayar zakat di bulan Ramadhan.
Hilman mengatakan Lazismu optimistis potensi zakat masih memiliki peluang untuk digali lebih besar lagi. Menurut dia, tren pengumpulan zakat adalah positif atau meningkat yang menandakan kesadaran masyarakag berzakat tumbuh terutama dari kelas menengah Muslim.
Kendati pertumbuhan ekonomi melambat, kata dia, budaya berzakat menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam di Indonesia.
Untuk itu, Hilman mengajak setiap pihak untuk menggelorakan zakat yang turut berperan dalam mengentaskan dan memberdayakan kaum dhuafa.