Forumzakat – Anggota Forum Zakat yakni Solopeduli menyalurkan 493 kambing dan 29 sapi. Hewan-hewan qurban tersebut disalurkan ke wilayah Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Grobogan, Purworejo, Magelang, Cilacap, Tegal, Gunungkidul, Jogjakarta dan Nusa Tenggara Timur yang dilakukan pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2020.
Diketahui, sebanyak 25 sapi yang diolah menjadi abon, hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan warga agar terhindar dari penularan covid-19. Sisanya semua disalurkan dalam bentuk hewan hidup melalui tim pendistribusian Solopeduli dan relawan-relawan yang tersebar di berbagai wilayah.
Penyaluran diprioritaskan untuk wilayah yang tidak ada satupun qurban ataupun ke wilayah yang masih kekurangan hewan qurban, juga ke wilayah minus ekonomi dan masyarakat yang membutuhkan.
”Alhamdulillah semua hewan qurban dari Solopeduli sudah kami salurkan kepada kaum dhuafa, warga terdampak ekonomi akibat covid dan warga yang sangat membutuhkan, kami menyampaikan terimakasih banyak kepada Solopeduli yang beberapa tahun ini menyalurkan hewan qurban ke Wonogiri. Alhamdulillah tahun ini kami bisa menikmati hewan qurban,” ungkap kordinator relawan yang berasal dari Sukoharjo, Samrodin.
Di wilayah Wonogiri mendapat 60 ekor kambing/domba dari Solopeduli. Penyaluran di Wilayah Wonogiri disalurkan ke Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Giritontro, Paranggupito, Ngadirojo, Baturetno, Jatisrono, Jatiroto, Nguntoronadi dan Tirtimoyo. Wilayah lainnya yang mendapat hewan qurban seperti Tegal. Tahun ini Wilayah Tegal mendapatkan 40 hewan kurban dari Solopeduli.
”Walau Covid, Alhamdulillah kami masih bisa menyalurkan hewan kurban di wilayah Tegal. Di Tegal kami bekerjasama dengan mitra jejaring Solopeduli dalam penyaluran hewan kurban. Terimakasih banyak Solopeduli,” ungkap salah satu relawan Solopeduli yang berasal dari Tegal, Ibnun.
Diketahui, tahun ini ada 670 Mudhohi (pengkurban) yang menitipkan qurbannya lewat Solopeduli, dari jumlah itu ada 29 Sapi dan 505 kambing telah tereksekusi saat Hari Raya Idul Adha dan 3 hari tasyrik. Dari titipan qurban itu, kita perlakukan dalam eksekusinya ada dua macam, yang sapi ada yang diolah jadi abon sejumlah 26 ekor dan sisanya eksekusi dengan tradisional, yang penyembelihannya secara tradisional daging-dagingnya telah terdistribusi di tiga provinsi, yaitu Jateng, DIY, dan NTT. Sementara sapi yang terabonisasi (diolah jadi abon) kita distribusikan di masyarakat di beberapa provinsi di Indonesia, dan bisa menyasar berbagai kalangan, diantaranya; Fakir, Miskin, Muallaf, korban Covid-19, dan masyarakat pedalaman.
“Semoga dengan berbagi hewan qurban Solopeduli ini, bisa menjadi solusi masyarakat untuk tetap bersemangat berqurban di tahun depan, dan bisa menabung sejak sekarang untuk qurban tahun depan, karena Solopeduli ada Program Tabungan Qurban. Tentunya kami mengucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan mudhohi atas qurbannya lewat Solopeduli, semoga tercatat Amal Sholih oleh Allah dan diberikan keberkahan,” jelas Direktur Utama Solopeduli, Sidik Anshori. (*)