Semakin hilangnya identitas sebagai orang Indonesia yang berbudaya, menjadi bahasan utama dalam rapat pleno anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, dimana Forum Zakat menjadi salah satu anggotanya.
Menurutnya fenomena tergerusnya budaya bangsa tersebut harus ditanggulangi dengan dua hal penting, yaitu adanya strategi kebudayaan jangka panjang dan membangun ketahanan keluarga dengan pendidikan.
Strategi kebudayaan jangka panjang untuk menanggulangi krisis identitas diperlukan, agar generasi mendatang dapat tumbuh dengan kualitas mental spiritual yang baik sehingga dapat menghadapi tantangan zaman. “Agar juga didorong tumbuhnya media yang mendidik menilik peran media sangat luar biasa,” kata dia.
Dan yang kedua, selain peran serta pemerintah dalam membnagun ketahanan budaya bangsa, perlu dibangun juga ketahanan keluarga dengan pendidikan. “Moral bisa rusak karena demokrasi yang kebablasan, ini perlu perhatian. Setiap kita agar juga mengutamakan kewajiban daripada menuntut banyak hak,” kata dia.
Maka dari itu, dia meminta media massa, seperti televisi untuk menampilkan atau menyodorkan acara yang bersifat mendidik. “Media massa perlu menampilkan atau memberikan konten edukatif yang baik bagi masyarakat,” kata Din di kantor MUI Pusat, Rabu, 20 April 2016.
Menurutnya, melalui media massa, budaya luar dapat bebas menyebar ke Indonesia. Atas dasar itu lah dia menilai, guna menghadapi kerusakan budaya di Indonesia, media massa harus berperan aktif. “Acara-acara di tv paling liberal dan pers paling liberal itu hanya di Indonesia,”